Harian Sederhana – Creative center ini adalah tempat kumpulnya anak-anak muda, tempat untuk mengakomodir para kaum milenial maupun golongan lainnya bagi mereka yang mau berbisnis sehingga mereka mempunyai tempat representatif melakukan pertemuan bisnis.
Di gedung kreativitas mempunyai konsep mengakomodir sesuai kondisi kekinian. Didalamnya ada Studio Inovasi (3D Printer, Laser Cutting, Textile Printer dll), ada Studio Fashion, Studio ICT, Studio Foto/TV, Studio Musik, Studio Keramik, Design Museum, Design Store, Design/Art Library, Art Gallery, Design Studio, Bioskop untuk Film Eksperimental, Classroom, Cafe/Resto, Co-Working Space dan tempat hangout/study 24 jam.
Sejak Ridwan Kamil menjadi Wali Kota Bandung program tersebut telah dilakukan untuk Kota Bandung. Sekarang ketika Emil jadi Gubernur Jawa Barat pun program tersebut tetap dibuat, untuk beberapa kota/kabupaten di Jawa Barat. Walaupun program tersebut menabrak-nabrak ketentuan perundang-undangan karena kebijakan tersebut adalah kewenangan kota/kabupaten.
Program kreativitas center tahun 2018 beberapa gagal, baik karena masalah kepemilikan aset maupun karena gagal lelang, karena terlambatnya DED-nya. Ada hal yang menurut saya program yang dipaksakan.
Beda lagi dengan Balai Latihan Kerja atau sering disebut dengan singkatan BLK adalah prasarana dan sarana tempat pelatihan untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami keahlian dibidangnya masing-masing.
Secara umum keberadaan BLK adalah membuka beberapa bidang kejuruan seperti, Kejuruan Teknik Sepeda Motor, Kejuruan Teknisi Komputer, Kejuruan Operator Komputer, Kejuruan Tata Busana, Kejuruan Teknik Pendingin, Kejuruan Tata Graha, Kejuruan Tata Boga dan lain sebagainya.
Bahkan keberadaan BLK juga bisa memfasilitasi untuk keahlian dalam bidang bahasa asing seperti, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Korea. (sumber : Wikipedia)
Di Jawa Barat dibawah Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Dan untuk keterampilan tersebut bisa dilakukan di BLK bisa juga kerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan swasta dengan intervensi bantuan anggaran dari Provinsi Jawa Barat.
Adanya kerja sama Jawa Barat dengan beberapa negara seperti Jepang, Korea, Timur Tengah dan lain tak jarang dari pelatihan kerja tersebut dapat mengurangi angka penggangguran. Program tersebut sangatlah membantu anak-anak muda lulusan SMK dan SMA.
Bagaimana dengan Kota Depok, apakah akan memilih program Creative Center atau Balai Latihan Kerja untuk mengatasi masalah pengangguran warganya? Semoga dapat dipikirkan dengan baik oleh para pengambil kebijakan (Kepala Daerah dan DPRD Kota Depok).
