Harian Sederhana, Depok – Pramuka Penggalang se-Kota Depok hari ini mengikuti kegiatan Lomba Pramuka Baden Powell di Alun-alun Balaikota Depok. Kegiatan tersebut untuk mengenang Bapak Pandu Sedunia pendiri gerakan Pramuka.
Di antara peserta yang sudah siap mengikut sertakan anggota Pramuka di ajang tersebut salah satunya SDN Pondok Petir (Pontir) 01, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari.
“Kegiatan Lomba Pramuka Baden Powell ini diikuti anggota Pramuka Penggalang di sekolah di Kota Depok, kegiatan ini diselenggarakan Kwarcab Pramuka di Alun alun Balaikota Depok,” ujar Euis Kurniasih selaku Kepala SDN Pondok Petir 01, kepada Harian Sederhana disela-sela persiapan Lomba Pramuka Baden Powell, Rabu (19/2).
Lomba yang diselenggarakannya, di antaranya, cabang olahraga futsal, dengan syarat peserta adalah Penggalang SD dan SMP, memiliki KTA Pramuka, mengisi formulir, membayar biaya pendaftaran, satu tim terdiri dari 5 pemain, dan 5 cadangan dan 1 pelatih, system pertandingan adalah system gugur.
Kemudian untuk jelajah kota, diungkapkan Euis, peserta adalah Penggalang dari SD dan SMP, jumlah anggota setiap regu 8 orang, mengisi formulir dan memiliki KTA Pramuka. “Pesertanya jumlahnya sangat banyak bisa tembus di angka seribu, karena dilakukan oleh tingkat kota,” paparnya.
Dirinya berharap, Penggalang dari SDN Pondok Petir 01 bisa menghasilkan yang terbaik di antara yang baik.
Sementara itu, Anggi Fahrizal, pembina Pramuka SDN Pondok Petir 01 mengatakan, persiapan yang dilakukan untuk Lomba Baden Powell tingkat Kota Depok sudah dipersiapkan, seperti jelajah kota.
“Kalo untuk lomba futsal siswa Penggalang sudah ada yang melatih, sehingga ditangani oleh pelatih,” ujarnya. Namun dia mengingatkan dalam lomba siswa Pramuka Penggalang harus focus sehingga bisa merih prestasi sesuai harapan sekolah ini.
Diketahui pelatihan Pramuka di SDN Pondok Petir 01 dilakukan setiap Rabu, sesuai dengan kalender pendidikan. Jumlah pesertanya mencapai ratusan orang, namun pelatihan terbagi beberapa sesi.
Salah satu siswa Penggalang, Dewi, menuturkan, pelatihan Pramuka memberikan arti tersendiri, karena selain dilatih berbagai pendidikan yang menambah wawasan, juga keterampilan sehingga sebagai anggota Pramuka bisa menjadi mandiri, Bahkan, memiliki rasa peduli jika kawan dirundung persoalan.
“Kalo ada kawan bersamasalah kita bantu, kemudian jika rumah suka membantu meringankan pekerjaan orang tua, seperti nyapu misalnya,” ujar siswa kelas 6. (*)









