Harian Sederhana, Bogor – Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim rencana pembebasan lahan untuk pembangunan pelebaran jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista) masuk tahap akhir.
Dedie juga memprediksi nantinya jalan Otista akan ditutup pada jam-jam tertentu saat pembangunan jembatan Otista yang beberapa bulan kedepan akan dimulai.
“Ya ini sedang dibahas yaitu Jembatan Otista dengan Trem. Terkait dengan jembatan Otista, jadi jembatan Otista dari delapan bidang yang harus dibebaskan, enam bidang milik pribadi dan dua bidang milik negara. Untuk yang enam bidang ini, Insya Allah kami selesaikan,” ungkap Dedie.
Dedie melanjutkan, urusan pembebasannya segera selesai atau sudah masuk tahap akhir untuk penyelesaian, tetapi masalah pembayaran nanti langsung kepada para warga yang terdampak. Tetapi, pelebaran Jalan Otista ini memang sangat krusial dan strategis.
“Kami juga membutuhkan volume yang lebih memadai untuk lalu lalang kendaraan di jalan Otista ini dan salah satu yang memang harus kami selesaikan dalam masalahnya,” tambahnya.
Dedie membeberkan, Pemkot Bogor akan menambah jalur pedestriannya dan kendaraan disisi selatan dan sisi utara jalur pedestria, jalur kendaraan juga jalur sepeda.
Nantinya kata Dedie, bisa menjadi tiga jalur kendaraan, kemudian ditambahkan kiri satu jalur pedestrian. Jadi kemungkinan akan dilakukan pembongkaran atau pembangunan baru keseluruhan.
Selain memikirkan biaya kata mantan Pejabat KPK itu, selama proses pembangunan juga harus dipikirkan kondisi lalu lintas secara umum.
Dedie juga menjelaskan, Dishub Kota Bogor dan dinas terkait akan merumuskan solusinya sehingga bisa tetap dimanfaatkan untuk waktu-waktu tertentu.
“Mungkin juga akan terjadi penutupan, makanya pihaknya bahas juga mengenai rekayasa lalu lintas kedepan,” jelasnya.
Selain itu, pohaknya juga masih akan diskusi dengan pihak Kebun Raya Bogor (KRB) karena di sisi utara kan pagar milik kebun raya.
Dedie menegaskan, tim konsultan ada kajiannya dan jembatan masih kuat, tapi memang kedepan jembatan utama harus dipikirkan dibuat baru. Sudah dimungkinkan ada jalur baru.
“Salah satu pertimbangan jembatan baru bukan soal trem. Karema trem ini sama dengan bus tapi pakai rel, ini ada tim teknis dari trem juga. Memang informasi teknis dari PT. INKA menjadi masukan PUPR bagi pembangunan Jembatan Otista,” pungkasnya. (*)









