Harian Sederhana, Bogor – Menyikapi ribuan warga yang terkena proyek rel kereta api ganda atau double track jurusan Bogor – Sukabumi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan rapat bersama untuk mencari solusi.
Rapat bersama itu untuk membahas relokasi warga terdampak. Sekretaris Daerah Kota Bogor? Ade Sarip Hidayat mengatakan bahwa double track merupakan program pemerintah pusat yang harus mendapat dukungan daerah.
Atas dasar itu, pemkot akan membantu memfasilitasi warga terdampak proyek. “Ya, agar warga terdampak bisa terus bertahan hidup. Khususnya soal rumah tinggal mereka,” ujar Ade, Senin (24/2).
Ade menyatakan bahwa pemkot ingin menjamin korban double track tetap bisa tinggal. Ada tiga alternatif setelah diverifikasi oleh camat dan lurah di lapangan.
Pertama, terdapat kelompok untuk lima kelurahan yang sudah dapat uang pengganti tapi masih ada beberapa masyarakat belum selesai, tapi bisa diselesaikan akhir tahun paling lambat.
Kedua, ada dua kelurahan yaitu Kelurahan Empang dan Batutulis belum mendapat anggaran dana kerohiman. Oleh karena itu, kedua kelompok itu sudah dilakukan verifikasi dan sudah diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.
Ketiga, kelompok mandiri, yang mendapat uang kerohiman kemudian mengontrak dan membangun rumah di tempat relokasi yang dikoordinir oleh ketua RW.
“Lokasi relokasi mandiri itu ada di Kelurahan Pamoyanan, Ranggamekar, Bojongkerta dan Cipaku. Mereka akan membangun disitu, tentu uangnya sedikit sekali dan harus dibantu dengan diintervensi RTLH,” katanya.
Selain itu, ada juga alternatif lainnya, yakni menbantu korban double track lewat bantuan BSPS dari Kementrian PUPR.
Sementara itu, Camat Bogor Selatan, Hidayatullah mengatakan, masih ada beberapa orang yang belum mendapatkan dana kerohiman, dan baru akan dicairkan pada tahap kedua. Total bidang yang terdampak proyek double track di wilayah Kecamatan Bogor Selatan itu sebanyak 1.699 bidang.
Menurutnya, warga juga sudah menyiapkan relokasi mandiri di Kelurahan Bojongkerta, Cipaku dua lokasi, Pamoyanan, Genteng, dan Ranggamekar. Selebihnya mereka yang mandiri ada yang pindah ke kecamatan lain, pindah ke luar jabar, pindah ke kabupaten bogor, tetapi yang masih ingin tinggal tadi di fasilitasi oleh KSM untuk relokasi mandiri.
“Untuk relokasi mandiri ada yang lahannya 45 meter persegi atau 50 meter persegi. Pemkot Bogor memberikan perhatian kepada warga korban double track dengan mengupayakan berbagai bantuan bagi warga,” pungkasnya. (*)









