Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 17:47 WIB

Sukabumi

Diserang Ulat Bulu, Warga Resah

badge-check


					Petugas sedang membersihkan ulat berwarna hitam bergaris merah yang menempel di dinding hingga atap rumah milik warga. Perbesar

Petugas sedang membersihkan ulat berwarna hitam bergaris merah yang menempel di dinding hingga atap rumah milik warga.

Harian Sederhana, Sukabumi – Warga di Jalan Pajagalan, Gang Satiri RT 2/3 Kecamatan Nyomplong, Kelurahan Warudoyong, Kota Sukabumi diresahkan oleh serangan ribuan ulat bulu. Akibatnya, aktivitas terganggu dengan datangnya ulat bulu tersebut.

Dari Informasi warga, Ulat bulu tersebut berasal dari semak -semak yang berasal dari rumah kosong yang tak jauh dari pemukiman warga. Ulat berwarna hitam bergaris merah ini menempel di dinding hingga atap rumah milik warga.

“Ya, saya dapat informasi dari masyarakat itu tadi pagi jumlah nya mencapai ribuan, ada dua titik lokasi pemukiman warga di Kota Sukabumi yang di serang ulat bulu tersebut,” tutur Kepala Seksi Kedaruratan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Akhdar Somali, kepada wartawan, Selasa (25/2)

Tak hanya itu, selain di Jalan Pajagalan Akhdar menuturkan, serangan ulat bulu juga terjadi di perumahan warga yang berada di Perum Gading Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, dan saat ini sudah tercatat sedikit nya ada 26 rumah yang terancam penyerangan ulat tersebut.

“Kebanyakan bermunculan ulat bulu tersebut, dari semak – semak yang letaknya tidak jauh dari pemukiman warga, seperti hal nya di Jalan Pajagalan. Ulat tersebut muncul dari tumbuhan liar rumah warga yang sudah lama dibiarkan kosong,” tutur Akhdar.

Lanjutnya, tak hanya meresahkan warga kerena masuk ke rumah-rumah, adanya ulat bulu itu juga mengakibatkan sejumlah warga mengalami gatal-gatal.

“Ada sebagian warga yang melapor mengalami gatal – gatal akibat ulat tersebut,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi terus menyebar, pihaknya langsung menurunkan personel BPBD dan mengambil tindakan memusnahkan terhadap ulat bulu yakni dengan cara menyemprotkan cairan pembasmi serangga.

Selain itu, ia menghimbau agar masyarakat selalu menjaga lingkungan sekitar jika terdapat tumbuhan liar agar segera di bersihkan.

“Kita lakukan tindakan penanganan penyemprotan racun serangga untuk mengurangi resiko epidemi. Kemudian, untuk pengurangan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh ulat tersebut, Kita menggunakan racun seranga yang sudah standar,” tuturnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Penderita Thalasemia Bersama PNS Ikuti Rapid Test

3 Juni 2020 - 22:09 WIB

Jalin Sinergitas Jaga Kondusifitas jelang New Normal

3 Juni 2020 - 22:05 WIB

Pemkab Sukabumi Resmi Perpanjang PSBB

2 Juni 2020 - 15:13 WIB

Pemkab Sukabumi Resmi Perpanjang PSBB

20 Mei 2020 - 12:36 WIB

Bupati Wanti-wanti, Ada Potongan Duit BLT

20 Mei 2020 - 12:00 WIB

Trending di Sukabumi