Harian Sederhana, Bekasi – Banjir yang melanda Kota Bekasi, bisa dikatakan menyeluruh. Untuk itu, penanganan seharusnya terintegrasi dan juga menyeluruh.
Demikian dikatakan Camat Medan Satria, Lia Erlina menanggapi musibah banjir yang terjadi.
Tidak saja, menurutnya bagi warga terdampak banjir, diusahakan agar tidak kelaparan. Untuk itu persiapan logistik harus mencukupi.
“Seperti Medan Satria, dimana wilayahnya ada di hilir. Sehingga penanganan musibah banjir, harus terintegrasi serta tuntas,” kata Lia saat ditemui di kantor Kelurahan Kalibaru, Rabu (26/2).
Dikatakan, curah hujan yang cukup tinggi menjadi salah satu faktor banjir yang terjadi. Namun begitu, tentu ada penyebab lain seperti, di wilayah kecamatan yang dipimpinnya, merupakan pertemuan tiga sungai yakni, Kali Blancong, Kali Kapuk dan Saluran Irigasi.
Pun lanjut isteri Camat sebelumnya, Taufik R Hidayat, drainase yang fungsinya tidak normal akibat dicor, karena posisi drainase yang sering dimanfaatkan pembangunan perumahan atau cluster menjadi penyebab kain banjir yang terjadi.
“Simpul ke hilir tersumbat, terjadilah penyempitan dan pendangkalan. Beruntung terbantu adanya volder seperti, kesepakatan HDP dengan warga,” paparnya.
Selaku Camat tambah Lia, dirinya sudah mengagendakan untuk komunikasi dan identifikasi masalah dan solusi.
Hanya saja sambung dia, warga tidak sabar karena ada simpul yang tidak berfungsi. Sehingga yang lain sudah yaitu di 42 RW di 4 kelurahan, termasuk Kelurahan Pejuang, dimana wilayah itu yang paling parah yakni di RW 21.
Kia menambahkan, Dinas BMSDA sudah menganalisa selain ada problem di hilir, ternyata ada peristiwa adanya air pasang di laut.
“Saya selaku pimpinan wilayah terus monitoring. Termasuk mindset warga yang suka membuang sampah, hingga semua terkena dampaknya.(*)









