Harian Sederhana, Bogor – Menyikapi penetapan waktu yang sudah ditentukan Pemkot untuk relokasi, sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di Lawang Seketeng, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor mendatangi gedung DPRD Kota Bogor, Selasa (25/0l2).
Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi penangguhan relokasi ke Pasar Bogor menyusul adanya surat pemberitahuan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor.
Dalam surat bernomor 511.23/140.pkl disebutkan salah satu piloinnya adalah PKL yang menempati ruang milik jalan pedati, Lawang saketeng, Rangga Gading, dan Kampung Cingcau untuk segera mengosongkan dan membongkar sendiri kios atau lapak masing masing paling lambat 6 Maret 2020.
Akan tetapi, para PKL menolak surat pemberitahuan tersebut dikarenakan mereka meminta penangguhan relokasi setelah lebaran.
Salah satu Pedagang Kaki Lima (PKL) Lawang Saketeng, Irfan Efendi mengatakan, pihaknya tetap minta ini ditangguhkan, minimal usai lebaran. Dan dia ingin beraudiensi dengan pihak berwenang.
“Kita ingin ada pertemuan, duduk bareng dengan legislatif dan eksekutif termasuk dinas terkait serta ketua DPRD untuk memecahkan masalah ini,” ujarnya
Irfan menyebutkan perjuangan ini untuk 690 PKL yang ada di Lawang seketng dan mereka punya keluarga hampir 80.000 jiwa berikut orang yang ada di rumah. “Pihaknya meminta penangguhan relokasi sampai lebaran dikarenakan pada moment itu pendapatannya lebih,” ucapnya.
Irfan juga meminta selam proses ini para pedagang dilibatkan dalam proses penataan kawasan tersebut. Karena selama ini tidak pernah diajak diskusi oleh pihak pemerintah. ” Jadi jangan main gusur saja, karena hal ini menyangkut puluhan ribu perut warga harus dipikirkan,” tandasnya. (*)
