Menu

Mode Gelap
Minggu, 21 Desember 2025 | 19:35 WIB

Pendidikan

MaCe Ajak Mahasiswa Kenali Papua

badge-check


					MaCe Ajak Mahasiswa Kenali Papua Perbesar

Harian Sederhana, Depok – Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI bersama Yayasan EcoNusa menghadirkan talkshow Mari Cerita (MaCe) Papua dengan tema “Mengenal Papua: Ragam Karya Anak Papua di Indonesia, baru-baru ini.

Devie Rahmawati, Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia Devie Rahmawati, mengatakan, kegiatan yang dihadiri lebih dari 500 peserta ini menghadirkan tokoh-tokoh muda Papua yaitu Ronald Manoach (Komisioner Bawaslu Papua), Jean Richard Jokhu (Doktor asli Papua Termuda di UI), Nanny Uswanas (Direktur Institut Kalaway Muda), Grison (Petani Muda Papua) dan Putri Nere Patty (Founder of Papua Inspiratif).

“Selama ini kita sering lupa bahwa Matahari dan Peradaban Dunia dimulai dari Timur. Seyogyanya, Papualah yang memimpin kemajuan dan kemandirian bangsa ke depan melalui keanekaragaman hayati, ketahanan pangan dan kekayaan budayanya,”katanya.

UI ingin mengingatkan generasi muda, bahwa bila Indonesia memiliki Cahaya Terang dari Timur, yaitu Papua.

Jean Richard Jokhu Doktor Asli Papua menambahkan, masalah utama Papua adalah pendidikan, ekonomi, dan masalah sumber daya manusia yang ada di sana. Orang Papua terlalu lama by nature.

“Terlalu dimanja oleh alam. Kita di Papua anak tidak dipaksa untuk sekolah. Kalau bisa tanam singkong untuk hidup, tanam singkong saja, kalau bisa petani pisang, kau hidup dari pisang saja” ujarnya.

Jean Richard Jokhu menambahkan Ke depannya, Papua ini bisa menjadi tolak ukur bahwa masyarakat asli mampu berdiri di atas tanahnya sendiri, bukan hanya membungkuk-menanam secara tradisional-tapi juga bisa berdiri dengan membangun apa saja, seperti bandara.

“Kalau bisa dikatakan, kita ciptakan wakanda di Papua,”katanya.

Di organisasi, Kalaway Muda, ingin menjembatani antara golongan kolonial (tua) dengan milenial.

“Kami (saya Nani) lahir di antara kedua golongan tersebut, sehingga kami harus menjadi jembatan antara kedua golongan tersebut,” ujarnya.

Nanny Uswanas Direktur Institut Kalaway muda di lokasi yang sama menambahkan, selain itu juga harus berkolaborasi supaya mampu berjalan lebih panjang untuk mencapai tujuan yang lebih bagus demi Papua.

“Kita rangkul anak muda Papua sebagai petani (modern). (anak-anak Papua) harus bisa, tidak boleh kalah (dengan anak yang kuliah). Anak Papua harus mampu mengolah lahan, mengelola sumberdaya alam (secara modern),” paparnya.

Grison, seorang petani muda, penggerak pertanian modern di Papua mengatakan, tidak sedikit-sedikit pindah tempat pertanian yang bisa merusak alam.

Pembicara terakhir ialah Ronald Manoach, Komisioner Bawaslu Papua yang juga menggalang program kesehatan di Papua.

“Saya ingin membuat pilot project tata kelola kesehatan di Papua dengan menciptakan klinik bersalin nonprofit. Saya ingin orang Papua yang tidak punya uang juga berhak untuk mendapatkan pelayanan terbaik,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

BOP Tak Kunjung Cair, PKBM Tak Bisa Bayar Gaji Tutor

2 Juni 2020 - 11:14 WIB

6 Tahun Berdiri, SMK Bina Insan Madani Berikan Kelonggaran Siswa Baru

2 Juni 2020 - 05:11 WIB

Depok Perpanjang Kegiatan Belajar di Rumah Hingga 18 Juni

30 Mei 2020 - 14:47 WIB

Cerita Panitia PPDB : Siswa Titipan, Bikin Pusing

20 Mei 2020 - 10:15 WIB

DPRD Jabar Minta Disdik Fasilitasi Internet PPDB

19 Mei 2020 - 14:08 WIB

Trending di Pendidikan