Harian Sederhana, Bogor – Rencana Pemerintah Kota Bogor menambah Wakil Direktur (Wadir) RSUD terus menuai sorotan tajam berbagai pihak, rata-rata dari mereka tidak setuju dan berpendapat penambahan Wadir belum diperlukan.
Setelah sebelumnya sejumlah anggota dewan yang bersuara kini giliran Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang ikut bicara. Dalam hal ini pemuda mengungkapkan pandangan yang sama dengan para wakil rakyat.
Ketua DPD KNPI Kota Bogor Bagus Maulana Muhamad mengatakan, penambahan Direksi untuk RSUD tidak boleh asal-asalan, tetapi harus berlandasan dengan kebutuhan masyarakat.
Kedua, lanjut mantan HMI itu, Pemkot Bogor harus bisa menjamin pelayanan publik di bidang kesehatan yang diselenggarakan RSUD menjadi lebih prima dan lebih baik.
Menurut dia, hari ini pelayanan RSUD masih menjadi kritik ditengah masyarakat, karena persolannya ada diwilayah teknis. Jadi kalaupun ada perbaikan-perbaikan di RSUD harus kepada fasilitas bukan kepada struktural.
Tapi upaya apapun itu lanjut dia, yang penting niatnya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Kalau ada inisiatif Pemkot Bogor untuk menambah Direksi dan struktur dibawahnya maka harus ada ada jaminan dari terhadap pelayanan kesehatan jauh lebih baik. Jika belum bisa menjamin itu maka lebih baik ditunda dulu,” kata Bagus
Sebelumnya Wakil Ketua 3 DPRD Kota Bogor Eka Wardana mengatakan, jika melihat Rumah Sakit (RS) lain ketika dikembangkan apakah yang ditambah Direksi atau SDM.
“Sekarang coba lihat urgensinya, yang dibutuhkan RSUD sekarang bukan Direksi tetapi SDM khususnya tenaga medis supaya bisa melayani semua pasien untuk mengatasi antrian yang biasa terjadi,” kata Eka kemarin.
Menutnya, Pemkot harus berfikir bagaimana meningkatkan SDM yang lebih mendorong terhadap pelayanan. Karena dengan gedung baru tentunya dibutuhkan SDM yanh tidak sedikit.
“Ya, yang dibutuhkan adalah tenaga profesional, terdidik yang bisa memberikan rasa nyaman kaitan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Masih kata Politisi Golkar itu, bukan berarti tidak diperlukan Direksi baru, tapi dalam hal tersebut harus bisa membedakan, mana yang jadi keinginan mana yang jadi kebutuhan. “Tugas RSUD sekarang adalah bagaimana memberiakn pelayanan terbaik,” ungkapnya.
Mengenai tujuan mencari profit dengan bagaimana membina hubungan baik dengan asuransi, tentunya dengan kemampuan memberi pelayanan terbaik maka hal itu akan tercapai.
“Contohhnya kalau kebutuhan kesehatan masyarakat terlayani maka masyarakat akan mempromokan tentang pelayanan RSUD. Jadi dengan bangunan baru, tampilan baru maka layanan harus lebih prima,” tandasnya. (*)









