Harian Sederhana, Bogor – Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan Kota Bogor menggulirkan pemasangan baru 3.000 sambungan langganan bagi kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun ini.
Ke 3.000 sambungan langganan tersebut merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Tahun ini kita rencanakan sistem program MBR,” kata Direktur Teknik Perumda Tirta Pakuan Syaban Maulana seusai acara Hari Terbuka untuk Umum rangkaian HUT ke-43 Perumda Tirta Pakuan di aula Instalasi Pengolahan Air Dekeng, Selasa (10/3).
Sebelumnya atau tepatnya akhir 2019, kata Syaban, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap masyarakat untuk diusulkan dalam program MBR termasuk mengumpulkan persyaratannya.
“Akhir tahun kita telah diminta oleh pusat untuk mengumpulkan persyaratannya. Seperti, daya listrik digunakan kurang dari 1.200 VA, kemudian rumahnya ketegori rumah tidak layak huni dan lainnya. Kita usulkan jumlah 3.000 lebih,” ungkapnya.
Ia menambahkan, setelah dilakukan kroscek dan dinilai telah memenuhi persyaratan oleh Kemen PUPR maka program ini dilaksanakan dengan diawali pemasangan pipa ke daerah layanan.
Namun begitu, pemasangan pipa ini dilaksanakan oleh Perumda Tirta Pakuan dengan pembiayaan melalui dana Penyertaan Modal Pemerintahan (PMP).
“Tapi pelaksanaannya oleh kita dulu, seperti pemasangan pipa. Ini dari PMP, karena persyaratan MBR harus ada PMP,” tambahnya.
Setalah itu lanjut dia, nanti bulan Oktober dari pusat akan mengecek lagi langsung ke pelanggan, diverifikasi, baru turun dana per pelanggan sebesar Rp3 juta. “Tapi dananya akan masuk ke kas daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Perumda Tirta Pakuan program MBR ini ditargetkan di 12 lokasi dengan rincian 10 lokasi di Kecamatan Bogor Barat dan 2 lokasi di Kecamatan Bogor Utara.
Manurut Ade, program tersebut juga digulirkan untuk mengatasi permasalah sulitnya akses air minum bagi masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah.
(*)









