Harian Sederhana, Bekasi – Tiga kecamatan di Kota Bekasi tertinggi dalam kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Ke tiga kecamatan tertinggi dalam kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu, dalam catatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi yakni, Kecamatan Bekasi Barat, Rawalumbu, dan Kecamatan Pondokgede.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan setempat, Dezi Syukrawatiada mengatakan, ke tiga daerah itu berdasarkan laporannya, saat ini menempati posisi tertinggi dalam kasus DBD,” jelas Dezi, Jumat (13/3).
Dikatakan, tiga daerah itu dinyatakan paling rawan DBD, lantaran kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih terhadap lingkungannya.
Selain itu tambah Dezi, banyaknya saluran-saluran dan penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik, juga menjadi tempat sarang nyamuk berkumpul.
“Kondisi seperti barang bekas tidak terkelola dengan baik, menjadi salah satu sumber penyakit. Selain itu, dijadikannya tampungan air yang kotor dan menyebabkan jentik nyamuk di kawasan itu,” kata Dezi.
Oleh karena itu sambung dia, pihak Dinkes gencar mensosialisasikan ke beberapa pihak terkait agar melakukan langkah antisipasi penyakit DBD.
Salah satunya kata Dezi, dengan membentuk Juru pemantau jentik (Jumantik) di setiap kelurahan di Kota Bekasi.
“Kita ada Jumantik, Pokjanal DBD masing-masing kelurahan dan ada kader jumantik di masing-masing rumah,” katanya.
Selain itu, Dinkes juga berkoordinasi dengan Pukesmas agar wilayahnya gencar melakukan gotong-royong membersihkan lingkungannya masing-masing.
Ia juga mengimbau agar masyarakat rutin menjaga lingkungan dengan melakukan 4M, yaitu menutup, menguras, mengurus, dan memantau.
“Maka dari itu masyarakat harus menjaga lingkungan dengan cara 4M. Itu yang harus dilakukan kita semua. Kalau masyarakat ingin sehat, maka harus berperilaku yang sehat,” tutur dia. (*)









