Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 16:00 WIB

Bekasi

Revitalisasi Pasar Bantar Gebang Jangan Diulur

badge-check


					Revitalisasi Pasar Bantar Gebang Jangan Diulur Perbesar

Harian Sederhana, Bekasi – Rencana renovasi beberapa bagian vital Pasar Bantargebang mulai tuai pro kontra. Kondisi terjadi, karena harga yang ditetapkan PT. Javana selaku pengembang sangat memberatkan pedagang.

Para pedagang menilai, harga mulai dari Rp10 hingga Rp26 juta lebih itu, merupakan harga untuk revitalisasi, dan bukan renovasi.

Pro dan kontra persoalan penetapan harga itu, berujung pada pertemuan yang difasilitasi pihak Polrestro Bekasi Kota, di Mapolrestro, Jumat, (13/3).

Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, Rommy Payan menjelaskan, tidak bagus jika relokasi diulur-ulur.

Apa pun alasannya menurut Rommy, jangan ada tindakan menghambat investasi. “Seperti kita ketahui bersama, Presiden Joko Widodo menegaskan agar pemerintah jangan menghambat investasi. Namun, tetap sesuai mekanisme yang ada,” kata Rommy kepada Harian Sederhana.

Dilanjutkan, terkait kendala yang ada, pihaknya akan mencari solusi hingga kondisi dapat kondusif.

Rommy berharap, untuk ke depannya pasar bisa dimanfaatkan sebagaimana layaknya pasar yang aman tertib indah dan berguna untuk semua pedagang.

“Logikanya secara otomatis bakal bisa meningkatkan taraf ekonomi, serta sangat berguna bagi masyarakat setempat. Karena di situ akan dibangun gerai pelayanan publik,” tambahnya.

Rommy juga mengatakan, pihaknya menyambut baik pertemuan antara pedagang dengan pengembang. Dengan pertemuan kata dia, bisa memperluas pengetahuan yang selama ini cuma katanya.

“Sekarang mereka sudah paham. Mudah – mudahan ini menjadikan pertemuan yang menghasilkan sesuai dengan penyerapan awalnya tadi,’ terang Rommy.

Rommy lebih jauh mengatakan, pemerintah Kota Bekasi berharap, ke depan sudah tidak ada pertemuan lagi. Kecuali ujarnya, dalam rwngka kegiatan relokasi.

Sementara para pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Pasar Bantargebang (P3B) mengaku swcara terpisah mengaku, belum ada kesepakatan harga kios, los dan lapak dengan PT.Javana.

Mulia Ketua P3B mengaku, rencana relokasi pedagang Pasar Bantargebang yang akan dimulai hari Rabu pekan depan, pada dasarnya semua pedagang setuju.

Namun, yang saat ini dipersoalkan para pedagang adalah terkait tingginya harga kios, los dan lapak yang dijual PT. Havana.

“Limit sebesar Rp10 juta permeter persegi sampai Rp.26.250.000 permeter persegi tergantung besar kecilnya luas kios yang diajukan PT.Javana dianggap terlalu mahal, dan hampir sama dengan harga kios di Pasar Kranji Baru, Pasar Jatiasih dan Pasar Family,” papar Mulia saat ditemui harian Sederhana.

Mulia berpendapat padahal ke– 3 pasar tersebut kata Mulia merupakan harga dengan kondisi pasar yang baru yang gedungnya full direvitalisasi. “Kami sudah lakukan survey harga di tiga pasar yang akan di revitalisasi harganya tidak jauh beda dengan harga di Pasar Bantargebang. Padahal kami kan bukan direvitalisasi tapi hanya direnovasi saja bagian–bagian yang vital saja,” terangnya.

Atas nama P3B, Mulia meminta kepada Wali Kota Bekasi sebagai bapaknya warga Kota Bekasi, untuk turun ke lapangan guna mendengar keluhan para pedagang.

Seperti diketahui, sejak lima bulan lalu masa sewa pedagang yang berstatus Hak Guna Pakai (HGP) sudah habis. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana merenovasi gedung Pasar Bantargebang agar lebih baik dan tertata lebih rapih. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

BRI Bekasi Siliwangi Salurkan Bantuan Dana Bapekis: Sumbangan dari Pekerja

9 Desember 2025 - 11:51 WIB

BRI BO Tambun Bagikan 5.000 Paket Sembako ke Warga Kabupaten Bekasi Melalui Program TJSL

25 November 2025 - 15:16 WIB

M Ihsan Atlet Perkemi Kabupaten Bekasi Berhasil Raih Emas di BK Porprov Jabar 2025

23 November 2025 - 17:23 WIB

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

H. Marta Reses Ikuti Protokol Kesehatan

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Trending di Bekasi