Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 18:25 WIB

Bogor

Pemkot Akan Produksi Hand Sanitizer

badge-check


					Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat melakukan peninjauan laboratorium. Perbesar

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat melakukan peninjauan laboratorium.

Harian Sederhana, Bogor – Untuk memenuhi hand sanitizer ditengah kelangkaan di pasaran, membuat Pemerintah Kota Bogor berwacana akan memproduksi hand sanitizer sebagai antiseptik pencegahan penularan virus corona atau covid-19 tersebut.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim didampingi Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat melakukan peninjauan laboratorium yang berada di UPTD Pengelolaan Air Limbah, Kelurahan Bantarjari, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (17/3/2020) siang.

Tampak juga mendampingi Kepala Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor, Chusnul Rozaqi dan Camat Bogor Utara, Rahmat Hidayat serta Kepala UPTD PAL, Muhammad Inoki beserta jajaran.

Dedie A. Rachim mengatakan, dalam mengantisipasi penyebaran virus corona di Kota Bogor, masyarakat saat ini di lapangan kesulitan menjumpai atau mendapatkan hand sanitizer. Oleh karena itu, Pemkot Bogor berwacana akan memproduksi hand sanitizer dan kebetulan labolatorium di UPTD PAL sedang membuatnya serta sudah ada samplenya.

“Pemkot Bogor memiliki pemikiran untuk memproduksi hand sanitizer sendiri yang ditujukan bagi petugas medis dulu yang selama ini belum dianggarkan tapi ada kejadian ini mendadak. Keinginan kita juga memproduksi disinfektan karena kebutuhannya akan besar,” paparnya.

Apalagi, sambung Dedie, Badan Nasioanl Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memutuskan perpanjangan status darurat bencana wabah virus corona di Indonesia sampai 29 Mei 2020. “Artinya kita harus siap, waspada boleh, panik jangan,” imbuhnya.

Menurut Dedie, hand sanitizer yang diproduksi laboratorium UPTD PAL sesuai standar prosedur World Health Organization (WHO).

Masih kata dis, apabila bisa diproduksi sendiri sebagai upaya pencegahan penularan virus corona, kata Dedie, maka akan dianggarkan. Penganggaran juga setelah melalui proses diskusi dengan DPRD.

Pihaknya akan berdiskusi dengan DPRD bahwa kita butuh hand sanitizer, disinfektan, masker, APD dan apapun yang diperlukan untuk menurunkan tingkat resiko covid-19 untuk skala Kota Bogor.

“Kemarin kita belum hitung secara real maka dialokasikan sekitar Rp1 miliar dari BTT dulu, tapi akan coba ditambah dan pergeseran anggaran,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD PAL, Muhammad Inoki, sesuai standar WHO dalam pembuatan hand sanitizer harus mengandung etanol 96 persen, gliserol dan peroksida. Pembuatan hand sanitizer ini tidak butuh lama, hanya saja bahan baku kimia agak sulit di pasaran.

“Sementara ini tadi baru diproduksi 3 liter dan sedangkan untuk PUPR ada 10 liter. Hand sanitizer ini yang dibuat berupa cairan dan baru untuk memenuhi kebutuhan di sini (UPTD PAL),” ungkapnya.

Selain hand sanitizer, kata Inoki, pihaknya juga sedang mengupayakan untuk memproduksi disinfektan yang dibantu oleh petugas Puskesmas Bogor Utara dan DPUPR. “Insya Allah, kita akan memanfaatkan lab yang ada ini,” tandasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor