Harian Sederhana, Bekasi – Untuk revitalisasi pasar bantargebang, Pemerintah Kota Bekasi (Pemkot) lakukan pembongkaran kios dan relokasi para pedangang, Rabu (18/3).
Dikatakan Jayadi, Kepala UPTD Pasar Bantargebang saat ditemui dilokasi pembongkaran, adapun jumlah para pedagang yang direlokasi sebanyak 1070 orang dan ditempatkan didalam kios kosong gedung utama pasar bantargebang.
Lanjutnya mengatakan, bahwa revitalisasi ini seharusnya sudah berjalan, tapi terkendala akibat para pedagang tidak mau bongkar sendiri kiosnya.
Sementara itu, Clara Koordinator para pedagang mengatakan, bahwa tidak bersedianya pedagang melakukan pembongkaran kios masing-masing karena belum ada kesepakatan soal harga kios sesudah revitalisasi nanti.
Kata Clara, bahwa harga yang ditawarkan pengembang kepada para pedagang antara Rp20 Juta sampai dengan Rp30 Juta per meter. “Sudah ada surat peringatan yang diberikan kepada para pedagang, hanya saja belum ada kesepakatan harga kios sehingga para pedagang tidak mau bongkar sendiri,” ungkap Clara.
Kasatpol PP Kota Bekasi Abi Hurairoh menyatakan pembongkaran berjalan kondusif. “Tidak ada huru-hara yang ada Hura-iroh,” kata Abi Hurairoh kepada Harian Sederhana Rabu (18/3) di lokasi pembongkaran.
Personil yang diturunkan kata Abi, sebanyak 200 orang. “Personil untuk kegiatan sebanyak 160 personil, sisanya stand by jika dibutuhkan,” ujar mantan Camat Jatiasampurna itu.
Terpisah Camat Bantargebang, Asep yang dikonfirmasi terkait penyebutan namanya oleh sejumlah pedagang karena ada pembayaran sehingga tidak dibongkar membantah hal itu.
“Pernyataan adanya setoran atau bayar itu tidak pernah saya terima, karena jelas leading sector SKPD Perindag, kita hanya wilayah saja. Artinya segala perintah dari Dinas Perindag, jadi sekali lagi ini bukan hajat kecamatan, sehingga aneh saja ada omongan seperti itu,” kata Asep heran.
Asep juga mengatakan, dirinya mempersilahkan jika ada data otentik dapat dilakukan cek ricek. (*)









