Harian Sederhana, Sukabumi – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjelaskan seluruh angaran yang bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) akan ditarik kementerian keuangan (Kemenkeu) kecuali anggaran DAK untuk Pendidikan dan Kesahatan.
“Anggaran yang ditarik, akan digunakan untuk penanganan Covid 19. Kita juga belum tahu, penanganannya seperti apa yang pasti semua ditarik. Kecuali hanya pendidikan dan kesehatan saja yang tidak,” kata Fahmi, Senin (30/3).
Tentu saja agak terganggu, lanjut Fahmi, perecepatan Pembangunan di Sukabumi di tahun ini. Namun karena komitmen dan fokus kita untuk pencegahan Covid diminta untuk membuat yang baru untuk penanganan covid.
“Ya agak terganggu pembangunan tahun ini, namun kita berkomitmen dan fokus dalam penanganan Covid,” ungkapnya.
Sementara menurut Kepala Bagian Barang dan Jasa Kota Sukabumi Fahrrurazi mengatakan ada sejumlah pekerjaan yang bersumber dari DAK yang dibatalkan tahun ini.
“Ada sembilan pengerjaan melalui DAK yang dibatalkan di tahun ini. Baik yang sedang proses pengajuan tender maupun yang baru persiapan tender,” jelas Aji.
Ke sembilan pengerjaan yang dibatalkan adalah rehabilitasi jaringan irigasi Cipelang leutik senilai Rp1,253,528.000, irigasi Tonjong Rp994.274.00. Irigasi Cibitung Rp485.448,788.
Lalu belanja modal alat angkutan darat Senilai Rp1,492,342.500, belanja modal dump truk Rp 1,289,999,000, pengerjaan belanja modal pengadaan konstruksi jalan peningkatan jalan lettu bakri Rp1,648,650,000.
Selain itu, juga proyek peningkatan jalan tegallega Rp1,243,951,000,-
peningkatan jalan Kopeng Rp1,836,040,000 dan peningkatan jalan Pelda Suryanta Rp3,418,402,000.
“Tiga dari DPUPRPKPP , dalam tahapan evaluasi, dua dari Dinas Lingkungan Hidup dalam pengajuan tender dan empat dari Dishub dan Binamarga dalam rapat persiapan tender,” pungkasnya. (*)
