Harian Sederhana, Sukabumi – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi mengharapkan warga membuang langsung sampah spesifik ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul. Sampah Spesifik termasuk berangkal bekas bangunan, tebangan pohon, sofa atau kursi, dan kasur butut.
Menurutnya, sampah-sampah yang masuk kategori spesifik tidak boleh dibuang ke TPS atau Tempat Penampungan Sementara yang terdapat di lingkungan permukiman warga.
“Sampah jenis ini dapat membuat TPS cepat penuh,” kata Kepala bidang Pelayanan Kebersihan pada DLH Kota Sukabumi, Neng Rahmi saat dihubungi, Minggu (19/4).
Bahkan, untuk memudahkan masyarakat DLH menyediakan layanan jemput sampah spesifik untuk dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul. “Ya kita menyediakan Layanan truk pengangkut sampah eecara gratis,” ujar Rahmi.
Namun Idealnya, warga membuang sampah spesifik ke TPA Cikundul secara mandiri. Namun kalau tidak memiliki kendaraan, mereka bisa menghubungi DLH untuk mendapatkan layanan jemput sampah spesifik.
Pelayanan ini gratis, demi menjaga kebersihan lingkungan, DLH siap mengirimkan armadanya untuk menjemput sampah spesifik dari rumah warga.
“Tapi jangan sampai warga mengada-ada dan merepotkan petugas. Untuk mendapatkan layanan jemput sampah spesifik, silakan berkoordinasi dengan ketua RT atau RW setempat,” ujar Rahmi.
Selain itu Rahmi mengingatkan masyarakat harus menjadikan TPS untuk menampung sampah rumah tangga. DLH juga, tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat.
“Ya masyarakat diimbau, untuk memilah sampah organik, bahan-bahan berbahaya. Begitu juga untuk penebangan pohon, warga harus berkoordinasi dengan petugas DLH,” sebutnya.
Selain itu, untuk menjaga kebersihan dan ketertiban dalam pengelolaan sampah, masyarakat harus membuang sampah ke TPS tepat waktu. Dan pihaknya masih menemukan warga yang membuang sampah ke TPS sembarang waktu.
“Selain itu masih ada warga yang menggunakan TPS sebagai tempat pembuangan sampah spesifik. Kebiasaan ini dapat merepotkan petugas kebersihan,” tutur Rahmi.
Pemkot Sukabumi melalui DLH pada 2020 telah menggulirkan program Sukabumi Clink (Cinta Lingkungan) untuk menunjang pengelolaan sampah. Program ini bersifat partisipatif dan kolaboratif yang melibatkan masyarakat. (*)
