Harian Sederhana, Depok – Peneliti Universitas Gunadarma berhasil membuat alat bantu pernafasan canggih berbasis Internet of Things (IoT).
Peneliti Universitas Gunadarma, Yohanes Kurnia kepada wartawan mengatakan, alat ini merupakan hasil riset dari sejumlah peneliti lntas fakultas di Gunadarma.
Antara lain Falkutas Teknologi Industri, Falkutas Kedokteran, dan Falkutas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.
Pengembangan purwarupa alat bantu pernapasan ini dapat mengatur secara otomatis, terutama dalam menghasilkan udara atau oksigen berdasarkan ritme atau frekuensi pernapasan (Respiratory Rate), dan tingkat kebutuhan volume oksigen (Tidal Volume).
“Sehingga suplai oksigen ke sistem pernapasan manusia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan serta sinkronisasi dengan pasien ketika bernapas (menghirup/menghembuskan udara),” katanya pada Selasa (21/4) .
Selain itu, untuk memonitor suplai oksigen yang dihasilkan, diberikan peralatan sensor.
Tujuannya, untuk melihat tekanan maupun volume oksigen yang dihasilkan, serta detak jantung yang dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pasien untuk meminimalkan risiko dalam penggunaan peralatan bantu pernapasan ini.
Selain ventilator, tim ini juga mengembangkan perangkat PAPR (Powered Air Purifying Respirator) sebagai pelengkap APD yang memodifikasi dari perangkat masker selam yang dilengkapi dengan saluran inspirasi dan ekspirasi dengan sensor pendeteksi tekanan inspirasi dan eksipirasi yang bertujuan memberikan pernafasan yang disesuaikan dengan ritme pernafasan pemakainya dengan aman dari virus dan bakteri.
“Alat ini sangat diperlukan oleh para tenaga medis dirumah-sakit di Indonesia dengan kelengkapan alat mini komunikasi serta minum tanpa membuka master tersebut,” ungkapnya.









