Harian Sederhana, Bekasi – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bekasi Puspa Yani, menilai pelaksaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Patriot masih setengah hati.
Hal itu terkait dengan Efek dari PSBB yang telah berjalan selama 11 hari diterapkan, tidak terlihat efeknya.
Ini kata dia, bisa dilihat dari data kasus Covid 19 di Kota Bekasi yang sudah lebih 24 orang meninggal karena positif Corona.
“Penerapan PSBB kita lakukan setengah hati. Masih seperti biasa saja suasana keramaian di beberapa ruas jalan. Bahkan, di beberapa tempat cek point dibiarkan kosong,” ungkap Puspa kepada wartawan, Minggu (26/4).
Selain itu sambung Puspa, kurangnya penekanan pada tokoh masyarakat agar tidak melaksanakan sholat tarawih berjamaah di Masjid membuat masih adanya pelaksanaan kegiatan tersebut di beberapa tempat.
“Padahal jika dilaksanakan di rumah dan berjamaah bersama dengan keluarga pahalanya sama aja,” ucapnya.
Untuk itu tambah wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Bekasi ini, meminta pihak berwenang harus lebih tegas agar plaksanaan PSBB ini berhasil.
“Jika PSBB tidak berhasil harus di tambah perpanjangan yang rugi kita semua,” pungkasnya.
Pantauan Harian Sederhana di beberapa wilayah Kota Bekasi, beberapa Masjid masih melakukan Tarawih kendati ada imbauan dari MUI dan pemerintah.
Selain itu, beberapa pasar tradisional juga tampak buka, kendati sudah ada larangan dari pemerintah setempat, seperti yang terjadi pada pasar kranji baru.
Pasar yang berlokasi di Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat itu, sejak awa memasuki bukan Ramadhan sudah buka.
Bahkan, kepadatan pengunjung dan ramainya pedagang sayur yang ada membuat kemacetan di ruas jalan raya Bintara. (*)









