Menu

Mode Gelap
Sabtu, 6 Desember 2025 | 04:50 WIB

Bekasi

Curahan Hati RT/RW, Jadi Bahan Tudingan Warga Selama Penyaluran Bansos Covid-19

badge-check


					FOTO ilustrasi Perbesar

FOTO ilustrasi

Harian Sederhana, Bekasi – Sebuah pesan berantai beredar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp. Pesan tersebut berisi curahan hati ketua RT dan RW.

Dalam pesan berantai itu menyebutkan dilematis peran dan tugas RT RW, dalam pembagian Bansos yang tidak merata dari pemerintah ditengah wabah pandemi Corona ini. Selain itu, dalam pesan juga disebutkan bahas pemerintah hanya mengumbar janji manis.

Ketua Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW) Kecamatan Bekasi Barat, Masturi membenarkan adanya pesan berantai ini dan dirinya sepakat atas isi pesan yang beredar di group WhatsApp itu

“Isi pesan itu kita rasakan benar adanya. Pembagian sembako bantuan Covid-19 sebenarnya sudah baik dengan mekanisme kecamatan dan kelurahan tapi memang kepuasan belum semuanya puas dari RT/RW se-Kecamatan Bekasi Barat,” tuturnya kepada wartawan.

Untuk bansos dari pemerintah provinsi, sambungnya, masih ada data ganda dengan penerima bansos dari pemerintah kota maupun PKH atau BPNT. Alhasil, dirinya pun RT/RW pun digeruduk masyarakat yang tidak menerima bantuan.

“Gandanya data tersebut berujung pada kecemburuan warga. Dan ada juga data warga yang sudah meninggal tapi menerima bansos. Bagaimana ceritanya itu,” ujar masturi

Pesan berisi curhatan sendiri ramai di grup WhatsApp. Bahkan tulisan tersebut masuk dalam salah satu kanal opini di media online. Berikut isi pesan tersebut :

“Ketika ada rumah warga dibobol, lapor ke RT/RW. Saat ada banjir lari ke RT/RW. Saat ada orang yang hilang lapor ke RT/RW. Saat ada warga berkelahi lapor ke RT/RW. Saat ada yang mati pun lapor ke RT/RW. Saat ada warga negara yang menikah pun perlu ke RT/RW.

Sekarang buka musim wabah pandemi Covid-19, pemerintah berjanji manis di televisi, menyuruh semua warga didata oleh RT/RW. Diperintahkan, jangan ada data warga yang tertinggal atau tercecer, akhirnya semua warga berbondong-bondonglah ngantri mendaftar ke RT/RW.

Rasa kantuk dan lelah memasukkan data warga sudah tidak diterima lagi. Semua, dilakukan semata-mata demi kebahagiaan, ketentraman dan kenyamanan warga.

Tapi entah apa mau dikata, kompilasi janji-janji manis para pemimpin jauh terima api. Untaian harapan semua warga masyarakat telah hilang, yang tersisa hanyalah kekecewaan dan kedongkolan belaka.

Kini, tiba tiba RT/RW jadi makian dan cibiran warga. Saatnya RT/RW jadi tudingan dan menuntut warga. Saatnya RT/RW jadi fitnahan warga.

Kalaulah kerja RT/RW tidak menyukai ketulusan dan kecintaan, mungkin lebih baik menanggalkan jabatan selaku RT/RW dari didera caci-maki warga yang sangat menyayat hati. Kadang ada yang bertanya, cukup melihat RT/RW digaji jadi bebannya sangat berat?

Lewat tulisan ini RT/RW hanya memohon : “Tolong jangan banyak meminta persetujuan tidak ada bukti. Tolong jangan banyak cakap manis di Televisi sebelum akhirnya rakyat tersakiti. Lebih baik sedikit bicara tapi lebih banyak kerja, tolong balikkan, nggak ada bukti apa-apanya”.

Ingat data rakyat bukan alat komuditi politik dan ingat pula kesusahan warga jangan jadi alat pencitraan diri.

Biarkan warga kami yang sudah nyaman, jangan dibawa dengan janji-janji. Biarkan warga kami yang sudah terbiasa dengan berbagai ujian jangan ditambah lagi dengan iming-iming yang tak pasti.

Janganlah kekecewaan warga kami tambah lagi dengan berbagai kebijakan yang tak berarti. Warga kami tidak banyak menuntut asalkan saja para pemimpin jangan banyak menebar janji. Demikianlah jeritan hati kami RT/RW” (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

BRI BO Tambun Bagikan 5.000 Paket Sembako ke Warga Kabupaten Bekasi Melalui Program TJSL

25 November 2025 - 15:16 WIB

M Ihsan Atlet Perkemi Kabupaten Bekasi Berhasil Raih Emas di BK Porprov Jabar 2025

23 November 2025 - 17:23 WIB

Pemkab Bekasi Teken Komitmen Penanganan Banjir dan Longsor

3 Juni 2020 - 08:48 WIB

H. Marta Reses Ikuti Protokol Kesehatan

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Disdukcapil Imbau Warga Manfaatkan Pamor di Masa New Normal

3 Juni 2020 - 08:32 WIB

Trending di Bekasi