Harian Sederhana, Bogor – Layanan online melalui aplikasi Sistem Kolaborasi dan Solidaritas untuk Rakyat (SALUR) di website salur.kotabogor.go.id. yang diluncurkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor diapresiasi Dewan Provinsi Jawa Barat.
Seperti diketahui aplikasi tersebut diluncurkan untuk transparansi dimana masyarakat bisa mengetahui tahapan pendistribusian bantuan baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kota Bogor yang terdampak bencana wabah covid-19.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Iwan Suryawan mengatakan, penerapan PSBB itu harus diawali dengan pengaman sosial yang diberikan kepada warga. Ketika diterapkan PSBB, urusan perut warga harus terpenuhi dulu, sehingga warga akan mematuhi aturan tersebut.
“Ketika aturan dilaksanakan, pemerintah harus membackup kebutuhan masyarakat agar mereka mematuhi aturan aturan dari pemerintah,” katanya.
Menyikapi kekacauan dalam pembagian bantuan karena datanya yang sangat banyak sehingga banyak terjadi tidak tepat sasaran di banyak daerah, dia justru mengapresiasi Pemkot Bogor.
Karena lanjut Politisi PKS itu, untuk transparansi melalui Diskominfo Kota Bogor mengekuarkan aplikasi online bernama salurkotabogor.go.id, sehingga segala hal bisa diantisipasi.
“Kota Bogor sangat bagus, Diskominfonya inovatif. Menghadapi situasi seperti ini lalu meluncurkan Aplikasi Salur sehingga warga bisa mantau datanya sudah masuk atau belum, berhak menerima bantuan dari Pemerintah Pusat, Provinsi atau Pemkot,” katanya.
Meskipun kata dia, sampai saat ini masih banyak warga yang datang langsung ke Balai Kota untuk mengadu. “Mungkin karena sebagian dari mereka belum begitu paham teknologi, jadi langsung datang ke Balai Kota,” tambahnya.
Terkait PSBB, Pemkot Bogor harus mengevaluasi kebijakan, artinya jangan dulu mengeluarkan statmen soal kebijakan sebelum persiapan matang dan ada. Hal itu untuk meminimalisir konflik di masyarakat. “Evaluasi harus dilakukan, terutama memberikan tindakan tegas terhadap para pelanggar PSBB,” tandasnya.
Seperti diketahui, bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 sudah mulai disalurkan baik bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun dari pemerintah kota/kabupaten.
Dimomet yang beriringan, Pemkot Bogor meluncurkan aplikasi “SALUR”. Di aplikasi tersebut juga ada layanan pengajuan bagi masyarakat yang belum terdata penerima bantuan. SALUR merupakan kolaborasi tiga dinas yaitu Disdukcapil, Dinas Sosial dan Diskominfo Kota Bogor.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor Rahmat Hidayat mengatakan, masyarakat yang melakukan pengajuan bantuan lewat SALUR sudah mencapai ribuan orang.
“Data pengajuan yang masuk di aplikasi salur sampai hari Selasa 5 Mei 2020 sebanyak 5.115 orang,” ungkapnya, Rabu (6/5).
Namun, lanjut mantan Camat Bogor Utara itu, pengajuan bantuan tersebut akan diverifikasi kembali, apakah masyarakat tersebut layak menerima bantuan atau tidak.
“Ya, nanti yang melakukan pengajuan lewat Salur akan diverifikasi kembali,” katanya.
Selain bisa melakukan pengajuan bantuan lewat Salur, Pemkot Bogor juga membuka posko pengaduan di Balaikota Bogor bagi masyarakat yang belum terdata atau belum menerima bantuan.
“Yang mengadu ke posko pengaduan cukup banyak juga, namun mayoritas yang mengadu ke posko pengaduan adalah ibu rumah tangga dan janda” jelasnya.
Ditempat berbeda, Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Anggraeni Iswara menuturkan, masyarakat bisa mengecek lewat aplikasi Salur apakah sudah mendapat bantuan atau belum.
Bagi yang datanya belum masuk kata dia, maka ada menu satu lagi untuk masukan usulan pengajuan. “Setelah usulan masuk, nanti diverifikasi kembali sesuai dengan ketentuan,” imbuhnya. (*)









