Harian Sederhana, Depok – Guna memenuhi kebutuhuan sarana dan prasana pendukung, SMP Islamiyah Serua di bawah pengelolaan Yayasan Wiyata Mandala Muslimin Indonesia (Yadami) di Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok mendapat bantuan fisik laboratoium dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok.
Pembangunan ruang laboratorium seluas 15 X 9 meter persegi sudah dicek pihak Bidang Sarana dan Prasana (Sarpras) Dinas Pendidikan Kota Depok, untuk mengetahui lokasi yang akan dibangun, kemarin.
Menurut AS Tatang, Ketua Yadami, keberadaan sekolah berdiri sejak 1983 lalu di wilayah barat Depok. Berdirinya sekolah berawal untuk membantu masyarakat yang membutuhkan biaya sekolah terjangkau, sehingga berdiri SMP Islamiyah Serua dengan tidak membebani biaya bagi wali murid. “Intinya biaya di sekolah ini terjangkau, bahkan siswa prestasi sesuai aturan yang dibuat tidak bayar sesuai dengan prestasinya,” ujarnya.
Kemudian seiring dengan berjalan waktunya, lanjut dia, keberadaan sekolah tumbuh pesat dari tahun ke tahun. Seperti pada tahun 2020 hingga mencapai 300 lebih anak.
Dari berkembangnya sekolah tersebut, lanjut dia, tentunya bertambah pula fasilitas pendukung di sekolah ini. Namun dari fasilitas yang dibutuhkan belum semuanya dipenuhi, salah satunya ruang laboratorium yang sekarang ini ruanganya masih menyatu dengan ruang lain.
“Dari kurangnya sarana pendukung ini, kami mengusulkan ke Pemkot Depok melalui pengajuan proposal untuk mendapatkan bantuan dan Alhamdullilah direspon positif hingga akhirnya sudah ditinjau aparatur dinas terkait beberapa waktu lalu, dan informasinya akan dibangun,” tuturnya.
Namun karena saat ini sedang mewabah virus corona (Covid-19), sehingga Pemkot Depok focus untuk penanganan penyakit tersebut agar tidak menyebar. “Mudah-mudahan nantinya pembangunan laboratorium yang dibutuhkan di sekolah ini bisa direalisasikan, sehingga pembelajarannya lebih maju dan berkembang,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap, Covid-19 segera berlalu, sehingga masyarakat bisa hidup dengan nyaman dan sehat seperti sebelum virus tersebut muncul. (*)









