Harian Sederhana, Bogor – Menyikapi sejumlah toko dan mall yang masih buka dagangannya di tengah perjuangan Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pemkot Bogor mengaku masih memonitor dan akan meminta segera stop beroperasi.
Seperti dikatahui, dalam aturan PSBB toko dan mall harus tutup terkecuali 8 prioritas yang dibolehkan, mulai layanan kesehatan atau penjualan barang kebutuhan pokok.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan bahwa diantara kita ada orang yang sama sekali tidak peduli dengan sesama.
“Disaat yg lain berjuang menekan laju penyebaran Covid-19 ada yg hanya mementingkan diri sendiri,” ujaranya orang nomor dua di kota hujan itu.
Dedie mengungkapkan akan terus memonitor toko dan mall yang masih buka. “Untuk Pajajaran dan Tajur lainnya sudah beberapa diminta tutup seperti Rodalink dan lain-lain. Dan yang masih bandel kita minta segera ditutup,” ucapnya.
Dedie meminta warga di wilayah untuk solidaritas saling gotong royong karena semua kita ini korban dan terdampak epidemi Covid-19.
Disisi lain dengan kepongahan dan kesombongannya melupakan mereka yang sudah lama berkorban seperti dokter, perawat yang berjuang menghadapi hidup dan mati.
Salain itu para pedagang dan pengusaha, pemilik mall, hotel, restoran dll, pelajar dan mahasiswa yang rela mengorbankan waktu terbaipknya di rumah.
Atau yang lainnya seperti para ustadz, alim ulama yang tidak lagi memberikan pelayanan kerohanian kepada jamaahnya. Semua berkorban supaya pandemi tersebut segera berakhir.
“Semua berlomba dengan waktu memutus rantai penyebaran Covid-19. Tapi yang lain hanya memikirkan sejengkal perut mereka,” pungkasnya geram. (*)









