Harian Sederhana, Bekasi – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan update terbaru mengenai hasil dari tes PCR yang dilakukan di dua pusat pertokoan dan 12 pasar tradisional di Kota Bekasi.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melakukan tes PCR secara acak kepada pedagang dan pembeli di 14 pasar di 12 kecamatan di Bekasi. Hasilnya, ada dua orang positif corona atau Covid-19 bertempat di pasar Wisma Asri Kecamatan Bekasi Utara.
“Ada dua orang pertama bernama R warga Kebalen, Kabupaten Bekasi dan S warga Leuwiliang Kabupaten Bogor. Itu keduanya ditemukan di Pasar Wisma Asri,” tutur Rahmat dalam rilis resminya kepada Harian Sederhana, Senin (11/05).
Ia menjelaskan, R sendiri sehari-hari berjualan ayam potong dan S sendiri saat tes berada di kios di kawasan tersebut. Namun, Rahmat menerangkan kalau kedua orang tersebut ber-KTP Kota Bekasi.
“Inisial R ber-KTP di Kabupaten Bekasi yang sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Namun, untuk inisial H ber-KTP di Kabupaten Bogor, kami akan menghubungi Bupati Bogor untuk segera ditindaklanjuti karena beliau singgahnya di Pasar Wisma Asri dan pulang ke Kabupaten Bogor,” paparnya.
Orang nomor satu di Kota Bekasi ini menyebut, pihaknya akan melakukan tracking terhadap pasien positif Covid-19 kepada siapa saja melakukan kontak. Apalagi kedua orang ini masuk dalam kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Ya tadi pertama orang-orang yang berinteraksi di situ pasti ditelusuri dengan siapa komunikasinya, temannya. Nah, kalau yang penanganan nanti di wilayahnya kita serahkan ke Bupati masing-masing di dua wilayah Bekasi dan Bogor,” ujar Rahmat.
“Karena mereka sehari-hari masih beraktivitas di pasar, akan lebih berbahaya karena ritme pasar sangat rentan dengan ramainya orang orang yang ingin membeli bahan pokok sehari hari, hasil pasar kemarin juga masih ada sebagian yang di olah menunggu hasil,” jelas Rahmat Effendi.
Dilanjutkan, untuk regulasi kedepan terkait pasar pasar yang ada di Kota Bekasi dalam Perbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan dibuatkan satu pintu untuk setiap pasar. Hal ini agar mudah melakukan monitoring pergerakkan dari pengunjung, untuk psychal distancing akan diterapkan, mengenai waktu juga sudah dibuatkan aturan.
“Masalah penjagaan dan penerapannya kita sudah ketatkan, akan tetapi kepatuhan masih rendah. Saat sidak, masih banyak yang tidak menggunakan masker dan santai saja tidak seperti ada wabah yang berbahaya, tapi dari Pemkot Bekasi juga telah berupaya dalam segala hal dalam pencegahan Covid 19 ini,” katanya.
Ia pun menegaskan, pihaknya telah melakukan antisipasi terkait penyebaran Covid-19 di pasar dengan mengurangi jam operasional. Petugas juga rutin berjaga di pasar-pasar tersebut. Saat ini semua pasar di Kota Bekasi beroperasi mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
“Kalau pasar sayur yang malam itu mulai jam 22.00 WIB sampai 05.00 WIB. Kalau dijaga, ya sekarang udah dijaga. Cuma kepatuhannya masih rendah padahal kalau terjaga saja selesai,” tandasnya. (ADV Humas Pemkot)









