Harian Sederhana, Cibinong – Kaum hawa mendominasi jumlah penderita positif Covid-19 yang ada di Kabupaten Bogor dengan persentase sebanyak 58 berbanding 42 persen dari 160 warga.
Hal tersebut dimungkinkan mengingat mobilitas laki-laki yang lebih tinggi daripada kaum wanita.
Namun, jika data ditampilkan berdasarkan kecamatan, maka akan tampak beberapa kecamatan penderita covid kaum perempuan lebih banyak daripada kaum laki-laki, seperti dikatakan Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penangganan Covid 19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sopiah Dwikorawati.
“Secara umum kaum laki-laki mendominasi data warga yang terkonfirmasi positif namun jika data ditampilkan berdasarkan kecamatan, maka akan tampak beberapa kecamatan penderita covid 19 kaum perempuan lebih banyak hal itu terjadi di Kecamatan Sukaraja, Rumpin, Parung, Leuwisadeng, dan Caringin,” kata Syarifah, Kamis (14/5/2020).
Syarufah menerangkan, salah satu riwayat transmisi covid hasil tim surveilance Dinas Kesehatan mencatat kasus perempuan yang terpapar covid di Kecamatan Sukaraja diduga terjadi karena kegiatan belanja di pasar lalu berdagang di warung rumahnya.
“Perempuan penderita covid 19 di Kecamatan Sukaraja dan di Kecamatan Jonggol diduga terjadi karena kegiatan belanja lalu berdagang di warung rumahnya, lalu ada beberapa kasus perempuan yang terpapar covid karena mereka yang bekerja di DKI Jakarta sebagai pegawai hotel dan di usaha lainnya,” terangnya.
Wanita yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencana Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor menjelaskan, profesi atau pekerjaan beresiko bagi perempuan lainnya adalah sebagai petugas medis seperti dokter, perawat, bidan ataupun lainnya.
“Ternyata dari 15 orang tenaga medis yang terpapar wabah virus corona, hampir 90 persen adalah kaum perempuan,” jelas Ifah.
Ia memaparkan beberapa kasus menarik lainnya, dari 20 kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kemudian positif covid 19, 60% adalah perempuan. Dari 12 perempuan OTG yang positif, 42% adalah ibu rumah tangga dan 33% adalah pelajar/mahasiswa.
Untuk diketahui, data OTG yang lalu positif covid 19 menunjukan ada transmisi lokal yang lebih beresiko pada perempuan khususnya ibu rumah tangga (IRT).
Aktivitas IRT yang terbatas tetapi positif covid 19 menunjukan transmisi virus sudah masuk ke rumah-rumah yang di bawa oleh kepala keluarga atau keluarga yang banyak beraktivitas diluar.
” Karena itu kami mengimbau agar kaum perempuan atau ibu rumah tangga menjaga anak – anak dan keluarga di rumah dengan cara sering mrncuci tangan, memakai masker jika keluar rumah dan mengganti pakaian setibanya di rumah,” paparnya.
Dengan adanya kaum perempuan pedagang warung kelontong warga Kecamatan Jonggol dan Kecamatan Sukaraja yang terpapar wabah virus corona, Bupati Bogor Ade Yasin pun berencana akan melaksanakan test swap atau test rapid di pasar – pasar tradisional.
“Awalnya kami akan merapid test pedagang ataupun pengunjung di pasar tradisional, lalu kalau hasilnya reaktif covid 19 maka akab dilanjutkan dengan test swap. Hal ini kami lakukan karena ada dugaan warga yang terpapar covid 19 terjadi di pasar tradisional,” tukas Ade. (*)









