Menu

Mode Gelap
Jumat, 5 Desember 2025 | 18:04 WIB

Bogor

Pasar Jadi Buruan, Pemkot Akan Perketat Pengawasan

badge-check


					Pelaksanaan rapid test di kawasan Pasar Agung, Depok II Tengah, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Perbesar

Pelaksanaan rapid test di kawasan Pasar Agung, Depok II Tengah, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Harian Sederhana, Depok – Kondisi warga yang terus memadati Pasar di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor
minta perketat pengawasan.

Selain itu, pemerintah juga bakal melakukan penertiban para pedagang kaki lima (PKL) dan merekayasa lalu lintas di kawasan sekitar pasar.

Memanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachin mengatakan, belajar dari peristiwa kemarin dimana mungkin jumlah orang yang datang ke pasar itu luar biasa, karena memang menjelang hari raya.

Hal itu diungkapkan Dedie saat mantau pasar, ikut hadir ke lokasi diantaranya Kabag Ops Polresta Bogor Kota Kompol Prasetyo Purbo, Kasat Pol PP Kota Bogor Agustian Syach, Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir, dan Camat Bogor Tengah Abdul Wahid.

Di lokasi, Dedie meminta para petugas agar memperketat pengawasan di lokasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Nah, kedepan kita tidak mau kecolongan lagi. Hari ini kita coba laksanakan beberapa rekayasa terutama rekayasa lalu lintas,” ujarnya.

Kemudian kata Dedie, Satpol PP juga akan melakukan penertiban di beberapa titik yang krusial yang dirasa memang menghambat untuk laju lalu lintas di Jalan MA Salmun.

Dedie menduga, uang yang digunakan untuk berbelanja di Pasar Kebon Kembang kemarin berbarengan waktunya dengan Tunjangan Hari Raya (THR) dan dana Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah Pusat serta Provinsi yang baru turun.

“Kemudian yang kedua, kita melihat juga ada kemungkinan karena THR baru keluar. Lalu, kemudian juga dari Bansos Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah yang baru saja keluar,” ungkapnya.

Selain itu, Dedie juga menyampaikan bahwa terjadinya kerumunan masyarakat di Pasar bisa juga dikarenakan sejumlah toko tutup, khususnya pakaian. Dengan begitu, konsentrasi massa membludak di Pasar Kebon Kembang.

Masih kata Mantan Pejabat KPK itu, bisa juga padatnya pasar karena kondisi masyarakat yang memiliki keperluan berbelanja namun sebagian besar area perdagangan di Kota Bogor di tutup dan yang buka hanya beberapa pasar.

“Alhasil mereka konsentrasinya di sini. Kedepan, kami harus bisa mengatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan dan beresiko penyebaran virus Corona di Kota Bogor,” tandasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor