Harian Sederhana, Bogor – Berawal dari ulah oknum RT dan RW di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara yang melakukan Pungutan Liar (Pungli) atas Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bagi warga terdampak Covid-19 berujung penggerudukan rumah anggota dewan oleh warga.
Dalam video yang beredar dikalangan wartawan tersebut nampak terjadi keributan didepan Halaman Rumah Akhmad Saeful Bakhri (ASB) Anggota DPRD Kota Bogor, Minggu (3/5) Malam.
Bahkan, dalam video yang berdurasi sekitar 3,32 menit itu terlihat adanya cekcok mulut yang nyaris berujung adu jotos atau tindakan anarkis antar warga.
Didalam video yang viral itu terlihat salah seorang anak lelaki tersulut emosi dan mengatakan dirinya sakit hati serta tersinggung karena orang tuanya dianggap sebagai penyebar berita pungli kepada Wartawan.
Ditengah keributan tersebut, juga beberapa orang lainnya yang mencoba melerai dan menenangkan anak muda tersebut. Namun insiden yg melibatkan sekitar puluhan orang ini pun, berhasil dilerai sehingga tidak terjadi kontak fisik.
Dikonfirmasi usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Bogor ASB membenarkan perihal video yang beredar tersebut dihalaman rumahnya Minggu malam.
Menurutnya, kejadian itu terjadi sesaat setelah beberapa media memuat berita adanya pungli yang dilakukan oleh Oknum RT dan RW di Kelurahan Tanah Baru.
“Dalam pemberitaan itu, ada statmen saya yang meminta agar aparat penegak hukum untuk memprosesnya para oknum yang mencari keuntungan dari uang bantuan bencana yang menjadi hak warga,” kata ASB kemarin.
Menurut ASB, insiden ini terjadi saat dirinya sedang berbincang santai dengan beberapa warga diteras depan rumah. Dan tiba-tiba ada dua kendaraan bermotor berboncengan lelaki muda dan perempuan paruh baya.
“Saya pikir konstituen atau warga lain yang akan menyampaikan aspirasi atau mau silaturhmi saja,” ujar politisi PPP itu
Namun kata pria yang berlatar belakang kontraktor itu, begitu turun dari motor, wanita paruh baya itu langsung menghampiri dirinya dan mengaku bernama Nunung warga RT 7 RW 4 Kelurahan Tanah Baru.
Masih kata dia, dengan ditemani anak lelakinya, wanita itu meminta perlindungan karena dirinya merasa diintimidasi. “Oknum RT yang diduga melakukan pungli bersama warga dan saudaranya itu mendatangi rumah Nunung dan menuduh sebagai pembocor informasi pungli,” ucapnya.
Setelah, mendengar cerita itu lanjut ASB, dirinya berjanji kepada Nunung akan melakukan upaya pendampingan dan perlindungan Hukum apabila kembali ada intimidasi dan persekusi.
Kericuhan sendiri, Lanjut ASB terjadi saat ada beberapa motor menyusul ke kediamannya. Dan mencari keberadaan Nunung untuk segera mengklarifikasi dan meminta maaf ke aparatur wilayah setempat dan segera mengatakan siapa penyebar berita pungli ke media.
“Kebtulan yang datang itu, istri dari ketua RT terduga pungli beserta saudaranya. Anak lelaki Nunung pun tersulut emosi dan tidak terima bila ibunya dituduh seperti itu Alhamdulillah, setelah tabayun akhirnya kesalahpahaman ini selesai,” ungkapnya.
ASB sendiri, pada kesempatan itu mengingatkan kepada warga utk menjaga kondusifitas dan saling membantu. Bukan saling iri, dengki dan saling menyalahkan apalagi sampai berbuat dzolim
“Kita ini sedang mengalami krisis moral dan krisis keteladanan. Saya tidak pernah takut bersuara dan bahagia dengan apa yang saya yakini kebenarannya karena kedzoliman ini, harus dihentikan,” tandasnya. (*)









