Harian Sederhana, Bekasi – Imbas penangkapan sejumlah terduga teroris oleh Densus 88 di Kota/Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu, membuat Kota Bekasi dicap sebagai ‘sarang teroris’.
Menanggapi cap Kota Bekasi ‘sarang teroris’ Pimpinan Pondok Pesantren Annida Al Islamy Kota Bekasi, Kyai Aiz Muhadjirin, angkat bicara.
Saat dikonfirmasi, dirinya sangat menyayangkan imbas dari penangkapan teroris beberapa waktu lalu. “Saya sangat menyayangkan sekali Kota Bekasi terkena imbasnya dan ada anggapan seperti itu,” katanya, Senin (14/10).
Menurut dia, terduga teroris yang tertangkap sebenarnya bukanlah warga, mereka hanya kebetulan tinggal atau mengontrak di Kota Bekasi. Jadi tidak benar jika Kota Bekasi dicap sebagai ‘sarang teroris’
“Mereka bukanlah warga Kota Bekasi, hanya datang dan mengontrak dan ketika ditangkap kebetulan di Kota Bekasi,” terangnya.
Dijelaskannya, hal ini sebenarnya hanya dilakukan segelintir orang yang miliki paham radikalisme dan untuk itu, dirinya secara khusus meminta kepada jajaran Pemerintah Kota Bekasi dan pihak Polres Metro Bekasi Kota serta elemen lainnya di Kota Bekasi secara bersama-sama bisa mencegah hal ini.
“Saya berharap dan meminta kepada seluruh elemen yang ada di Kota Bekasi bahu membahu mencegah hal ini, sehingga Kota Bekasi tidak dicap sebagai ‘sarang teroris’,” pintanya secara tegas.
Sementara itu, Muchtar, seorang warga Kota Bekasi sangat menyayangkan imbas penangkapan teroris beberapa waktu lalu, membuat Kota Bekasi sebagai Kota Patriot dicap sebagai ‘sarang teroris’.
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban bersama seluruh warga dan stake holder yang ada di Kota Bekasi untuk mencegah dan melaporkan hal-hal yang mencurigakan dan mengarah kepada aksi radikalisme atau pun sejenisnya yang bisa mengarah kepada perpecahan.
“Saya sangat menyayangkan hal tersebut, dan sudah menjadi kewajiban bersama sebagai warga Kota Bekasi untuk mencegah hal seperti itu terjadi, sehingga kita bisa hidup dengan damai dan berdampingan,” tutupnya. (*)
