“Semua yang kita lakukan guna membantu sesama sebagai misi sosial kami, kami juga membina sekolah Al-Irsyad dari tingkat TKIT sampai SMP,” ujar Ammar.
Al-Irsyad Al Islamiyah
Sebagai salah satu perhimpunan Islam terbesar di Indonesia, Al-Irsyad Al Islamiyah yang diresmikan pada tahun 1915 aktif dalam kegiatan sosial dan dakwah.
Di Bogor, kehadiran organisasi ini sudah dikenal masyarakat jauh sebelum dibentuk karena para simpatisan dan anggotanya yang berdomisili dikota Bogor sejak tahun 1915 sudah melaksanakan berbagai aktivitas sosial dan da’wahnya di masjid Pekojan atau yang dikenal pula dengan nama masjid At-Taqwa, yang kelak menjadi milik Al-Irsyad dan hibah dari keluarga Al-Bakri sejak tahun 1931.
Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah memiliki empat organ aktif yang menggarap segmen anggota masing-masing. Yaitu Wanita Al-Irsyad, Pemuda Al-Irsyad, Puteri Al-Irsyad, dan Pelajar Al-Irsyad. Peran masing-masing organisasi yang tengah menuju otonomisasi ini (sesuai amanat Muktamar 2000), cukup besar bagi bangsa. Pemuda Al-Irsyad misalnya, ikut aktif menumpas pemberontakan G-30-S PKI bersama komponen bangsa lainnya. Sedang Pelajar Al-Irsyad termasuk salah satu eksponen 1966 yang ikut aktif melahirkan KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Indonesia).
Sedangkan Al-Irsyad Resque Bogor sendiri merupakan gerakan lain yang dibangun oleh para Pemuda di Al-Irsyad yang fokus pada kegiatan kemanusiaan sebagai kewajiban moral setiap orang.
Dilansir dari websitenya, resque.alirsyadbogor.com Kegiatan Al-Irsyad Rescue Bogor dilaksanakan dengan suka rela dan tanpa pamrih, untuk menolong korban musibah dengan cepat, tepat, dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang ada baik berupa prasarana, saran, maupun manusia yang ada.
“Al-Irsyad Resque Bogor ini legal dan diresmikan tanggal 2 Maret 2019, namun kita sudah memulai kegiatan kemanusiaan sejak lama termasuk ketika bencana di Palu dan lombok,” kata Ammar.
Selain itu, Ammar mengatakan di kantornya juga mereka memiliki tempat tidur rumah sakit dorong yang siap untuk dipinjamkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Biasanya orang yang sedang tertimpa bencana atau orang yang sedang sakit namun tidak punya biaya membutuhkan kasur dorong ini.
“Selain menggalang donasi untuk korban bencana dan juga bagi sesama yang membutuhkan, kami juga punya beberapa kasur dorong seperti di rumah sakit untuk bebas dipakai masyarakat yang memang membutuhkan namun tidak mampu ke rumah sakit. Ini lumayan kalau sewa di rumah sakit itu sekitar Rp6-7 juta,” tutur Ammar.
Di bulan Ramadhan ini, Ammar beserta anggota Al-Irsyad Resque Bogor sedang sibuk dengan kegiatan membagikan menu buka puasa gratis kepada masyarakat muslim yang berpuasa.
“Biasanya 50 sampai 80 porsi kami siapkan untuk mereka yang berpuasa, lokasi pembagiannya berpindah-pindah setiap hari. Yang terpenting bagi kami ialah dengan terus menolong sesama dengan mengedepankan sosial, dakwah, pendidikan,” kata dia.
(*)
