Harian Sederhana, Kampung Pulo – Kunci dasar menyembelih hewan secara syar’i harus memiliki ilmu, iman, ikhlas dan istiqomah, sehingga bisa memberikan kesejahrteraan hewan ketika juru sembelih melakukan aktifitas pemotongan hewan.
Hal itu dikatakan Ustadz Ali Subarkah, Ketua Umum Juru Sembelih Halal (Juleha) Nasional, kepada Harian Sederhana pada Minggu (5/5/2019) usai acara Ngobat (Ngobrol manfaat) di Workshop Golok Depok di kawasan Kampung Pulo, Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoranmas
Menurutnya, Juleha yang berdiri sejak 2016, sekarang ini sudah memiliki cabang di delapan provinsi di antaranya Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Yogyakarta.
Bahkan, sekarang ini jumlah anggota dan pengurus daerah yang aktif komunikasi terdapat 2.500 orang, sedangkan di wilayah Jabodetabek sebanyak 600 orang. Jumlah ini yang terdfatar di dalam organisasi. Namun, ditambahkannya, di luar itu, ada FB dengan jumlah follower sebanyak 4.690
Mengenai kegiatan yang dilakukan diorganisasi ini, yakni memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya penyembelihan hewan secara syar’i tidak menyakiti hewan, tetapi memberikan kesejahteran hewan, karena jika sudah tahu cara penyembelihan sesuai agama, hewan tersebut tidak merasa sakit ketika disembelih.
“Jadi, ada ilmu yang diberikan di dalam Juleha ini kepada para juru sembelih hewan, karena saat diedukasi mereka tidak hanya sekadar diberikan praktik, tapi juga teori, sehingga jika ada kekeliruan dalam penyembelihan akan diperbaiki oleh pembimbing.
Selain itu, juga, para juru sembelih hewan mendapat bimbingan agama, karena menyembelih hewan jika membaca Bismillah dan menyebut nama Allah SWT, halal secara agama. Tapi apakah kita tahu bisa memberikan kesejahteran hewan saat melakukan penyembelihan.
Karena penyembelihan yang dilakukannya seperti kebiasaan sebelumnya yaitu, secara insting dan filling. Ada lagi di salah satu RPH, juru sembelih sebelum motong minum-minuman memabukkan, tapi setelah diberikan pencerahan terkait agama, mereka akhirnya menyadari kesalahannya.
“Kalo di Juleha penyembelihan hewan itu bagian dari dakwah kepada juru sembelih hewan, agar mereka bisa mengasa keterampilan dari yang belum baik menjadi lebih baik,” paparnya.
Tidak hanya itu, diorganisasinya juga tersedia golok, karena dibuatnya sendiri dari mulai penempaan, pembuatan gagang dan sarung. Bahan golok, dari produksi local dan impor. “Organisasi kami memiliki penempaan ini, sehingga juru sembelih tidak perlu sulit mencari bilah (golok) yang sesuai dengan standar,” ucapnya.
Pelatihan yang diberikan Juleha terhadap juru sembelih hewan, di tingkat kota, dan daerah mereka memperoleh piagam, bertanda telah mengikuti pelatihan. Namun, bagi mereka yang akan mengikuti pendidikan dan persertifikat nasional pelatihan dilakukan selama empat hari.
Juleha di Depok yang sudah memiliki sertifikat tingkat nasional, di antaranya Ustaz Ahmad Tamami yang juga Ketua Golok Depok.
(*)









