Harian Sederhana, Bekasi – Setelah melakukan pengangkutan sampah yang menumpuk di Kalibong, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, 4 Rukun Warga (RW) sepakat untuk membuat jaring.
Kegiatan pemasangan jaring itu sendiri, diprakarsai Camat Bekasi Barat M Bunyamin. Bermula pada grebek K3 yang dilaksanakan di Jalan I Gusti Ngurahrai pada 2 Nopember lalu.
Ketua RW 16 Kelurahan Bintara, Sutarto mengatakan, sebelumnya warga bersama aparatur pemerintah melakukan pengangkutan sampah yang menumpuk di Kalibong. Usai pengangkutan kata dia, warga membuat jaring serta kerek yang berfungsi untuk mengangkut sampah dari dalam kali.
“Dari RW yang dilintasi Kalibong, warga RW 16 lah yang sudah membuat jaring,” kata Sutarto saat ditemui Harian Sederhana usai rapat kesepakatan pembuatan jaring di masing-masing RW di aula spot centre Kelurahan Bintara, Rabu (6/11).
Ia mengatakan, sebelum dilakukan pengangkutan, sampah yang diindikasikan merupakan sampah kiriman itu selain menyumbat aliran air, juga menimbulkan bau tak sedap.
Aroma bau yang ditimbulkan sampah itulah sambung dia, yang membuat warga resah. Disamping ancaman banjir menghantui warga.
Senada dikatakan Chairul Anwar selaku Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Menurutnya dengan pemasangan jaring dapat mempermudah dalam menjaga sungai dari tumpukan sampah. “Nanti jika sampah sudah menumpuk baru diangkat,” katanya usai.
Dikatakan, kegiatan bertujuan untuk antisipasi terjadinya banjir atau genangan air saat memasuki musim penghujan. Maka saluran air terbuka.
Melalui forum RW sambung dia, warga juga sepakat untuk mengawasi pembuangan sampah sembarangan. Tujuannya tidak lain untuk menyadarkan dan menanamkan jiwa bersih dengan memberi sanksi moral jika tertangkap buang sampah sembarangan.
Sementara itu, Camat Bekasi Barat M Bunyamin ditempat sama mengatakan, rapat yang dipimpinnya itu merupakan rapat terakhir dalam penanganan antisipasi banjir menghadapi musim penghujan.
Dirinya mengaku, sebelumnya sampah yang ada di Kalibong bervolume cukup besar. Bahkan sampah yang diduga kiriman itu, baru selesai dibersihkan beberapa hari lalu.
“Itupun sampah yang terlihat, sedang endapan lumpur belum seluruhnya bersih. Makanya, besok kita akan meminta bantuan dari Dinas Damkar guna menyedot lumpur yang ada di Kalibong yang berkedalaman 10 meter,” tandas M Bunyamin.
Bunyamin juga mengaku, selaku Camat dirinya sangat mengapresiasi kepedulian warga terkait persoalan sampah dan kebersihan lingkungan.
Terlebih kata dia, pembuatan jaring dengan dana swadaya masyarakat yang rela membuat jaring yang menghabiskan biaya berkisar Rp15 sampai 20 juta.
“Kepeduliannya saya sangat apresiasi, apalagi hal itu sudah dituangkan pada kesepakatan bersama yang dilakukan dalam rapat tadi pagi,” tutur Bunyamin seraya mengatakan, sesuai jadwal pihak kecamatan diminta agar dapat membereskan kebersihan wilayah mulai tanggal 7 hingga 17 Nopember 2019.
Bunyamin lebih jauh mengatakan, setelah kali yang ada bersih dan seluruhnya terpasang jaring, pihak nya akan menamakan ikan, seperti yang dilakukan di beberapa tempat di Luar Negeri.(*)









