Sebelumnya Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, untuk pelayanan di RSUD Kota Bogor akan membatasi maksimal rawat jalan, kecuali pelayanan Covid-19 yang tetap berjalan.
“Penutupan layanan ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona,” ungkap Dedie kemarin.
Ia menjelaskan, operasional RSUD Kota Bogor yang dibatasi adalah layanan kesehatan non-COVID-19. Sementara itu, untuk layanan kesehatan penanganan pasien COVID-19 tetap beroperasi dengan normal.
“Karena situasinya tidak memungkinkan lagi untuk rawat jalan non-COVID-19, karena berisiko. Sangat berisiko,” tegasnya.
Lebih lanjut Dedie mengatakan 51 orang di RSUD Kota Bogor yang positif corona itu bukan semua tenaga medis Covid-19, ada front liner, ada petugas jaga, ada perawat ICU dan lainnya.
Mereka itu bisa terpapar di RS, di jalan, di toko, di rumah. Makanya semua harus waspada. Saat ini yang positif itu sedang diisolasi di salah satu hotel di Kota Bogor.
Mereka hari ini juga akan menjalani test swab untuk mengecek kepastian terpapar corona. Hari jumat mendatang hasil swab mudah mudahan sudah keluar. “Kita berharap hasil Swab nanti hasilnya negatif semua,” harapnya. (*)









