Harian Sederhana, Bogor – Untuk mengatasi defisit APBD 2019 sebesar Rp360 Miliar yang akan segera di bahas bersama DPRD, Pemerintah Kota Bogor akan memangkan biaya kegiatan perjalanan dinas.
Sekda Kota Bogor Ade Syarip Hidayat menuturkan, pembahasan dilakukan untuk rasionalisasi dan menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran.
“Secepatnya akan kita bahas dengan dewan, yaa minggu ini sudah mulai pembahasan,” ungkap Ade
Ade mengungkapkan, ada sejumlah program dan kegiatan yang akan dipangkas untuk evaluasi rasionalisasi. Tetapi pemangkasan itu bukan berbicara OPD gemuk atau tidak gemuk, tetapi harus dilihat secara teliti dan mendalam.
“Program prioritas mana saja yang diutamakan dan mana saja program yang bisa ditunda dulu. Tetapi tidak dihilangkan, hanya ditunda agar bisa direalisasikan masa mendatang,” jelasnya.
Masih kata Ade, termasuk program program yang tidak menunjang terhadap pencapaian target RPJMD, atau program baru yang diusulkan tetapi belum prioritas.
Meski demikian, ada juga program yang harus diperhatikan seperti kepentingan SDM atau bestmaking dan lainnya.
“Pemangkasan akan dilakukan terhadap program program tidak terlalu penting, atau bisa juga nanti dilakukan pemangkasan terkait perjalanan dinas,” tandasnya.
Ade berharap pembahasan bersama DPRD nanti akan menghasilkan poin poin keputusan rasionalisasi yang tepat dan sesuai dengan harapan bersama.
“Mudah mudahan evaluasi dan pembahasan nanti mrnghasilkan keputusan bersama untuk menjalankan prioritas program sesuai dengan yang direncanakan bersama antara eksekutif dan legislatif,” pungkas Ade.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Dadang Danubrata mengatakan, DPRD siap melakukan pembahasan RAPBD 2020, namun masih harus menunggu selesai paripurna Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor.
“Nanti kalau Banggar sudah selesai diparipurnakan, secepatnya akan dilakukan pembahasan,” ucapnya.
Pokitisi PDIP itu berpendapat defisit anggaran tentu harus ditekan agar turun dan terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Setiap tahun memang terjadi defisit, dan harus dilakukan evaluasi rasionalisasi.
“Seluruh kegiatan kegiatan atau perencanaan akan kita bedah satu persatu nanti. Kita juga ingin tahu, defisit itu terbesar ada di pos apa saja,” pungkasnya. (*)









