Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 10:01 WIB

Bogor

Banyak Pengangguran, Wabup Bogor : Salah Pemprov Jabar

badge-check


					Wakil Ketua Komisi X, Dede Yusuf (kanan) dan Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Pendopo Bupati, Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Jawa Barat. Perbesar

Wakil Ketua Komisi X, Dede Yusuf (kanan) dan Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Pendopo Bupati, Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong, Jawa Barat.

Harian Sederhana, Cibinong – Tingginya angka pengangguran yang disumbangkan sekolah setingkat atas dan kejuruan di bumi Tegar Beriman membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) gusar. Wakil Bupati Iwan Setiawan pun menuding kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) tentang pengolahan setingkat atas adalah penyebabnya.

Iwan mengatakan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Bogor disebabkan kewenangan penanganan dan pengolahan Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah menengah Kejuruan (SMK) diambil alih Pemprov, sehingga Pemkab tidak lagi bisa mengintervensi.

“Kewenangan SMK oleh Pemprov ini menjadi masalah, aturannya terlalu berat. Karena parameter pengangguran itu terlihat dari jumlah lulusan SMK yang masuk ke dunia kerja atau industri. Dan sekarang, kita juga tidak mau menjadi salah satu penyumbang pengangguran tertinggi di Jawa Barat,” kata Iwan.

Akibatnya kata Iwan, ruang gerak Pemkab Bogor khususnya Dinas Pendidikan (isdik) kabupaten Bogor jadi terbatas, seolah terpenjara dirumah sendiri.

Meski menyesalkan, namun Iwan menyadari jika harapan untuk ada sedikit kewenangan pembinaan SMK oleh Pemkab Bogor sangat sulit terwujud. Karena hal itu sudah menjadi aturan yang baku.

“Kita berharap ada komunikasi yang baik antara Kepala Cabang Disdik (KCD) yang menaungi SMK di Kabupaten Bogor dengan Pemkab Bogor. Karena dengan kewenangan di Pemprov, angka pengangguran itu terjadi di Kabupaten Bogor akibat pembinaan dan komunikasi yang minim,” tegas Iwan.

Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi X DPR-RI, Dede Yusuf mengatakan rendahnya serapan tenaga kerja dari lulusan SMK untuk industri khsususnya di Kabupaten Bogor, sangatlah masuk di akal. Ia menilai kesulitan siswa SMK untuk bekerja tidak hanya terjadi akibat masih kurangnya lapangan kerja, melainkan juga masih kalahnya kualitas tiap-tiap siswa lulusan SMK ketika masuk dunia kerja.

“Dunia industri saat ini sudah mulai beralih ke otomatisasi. Artinya kebutuhan skill itu agak meningkat. Nah itu lah yang kemudian lulusan SMK belum bisa menghasilkan output yang sesuai kebutuhn industri,” kata Dede.

Sehingga sambung Dede, pembinaan untuk siswa SMK harus ditingkatkan dan diangkat sesuai dengan apa yang dibutuhkan industri sekarang. Karena meskipun lulusan SMK itu sudah tersertifikasi, tapi banyak di antara mereka belum memiliki ketagori untuk bisa ditempatkan di suatu industri.

Terkait kewenangan Pemprov soal pengelolaan SMA sederajat, Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan semua pihak terkait harus kembali duduk bersama untuk membahas kelanjutanya. “Nah untuk soal kewenangan pembinaan SMK, itu mungkin hal yang memang harus didiskusikan. Nanti kita diskusikan ulang,” pungkasnya (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional