Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 10:07 WIB

Bogor

Batik Bogor Idaman Para Ibu-ibu Pejabat

badge-check


					Eka Membuat Batik Bogor Dari Dedaunan Siapa Sangka Beberapa Ibu Menteri Pun Mengenakannya Untuk Acara. Perbesar

Eka Membuat Batik Bogor Dari Dedaunan Siapa Sangka Beberapa Ibu Menteri Pun Mengenakannya Untuk Acara.

Harian Sederhana, Bogor – Batik merupakan warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Sehingga lembaga dunia, UNESCO Badan PBB yang bergerak dalam Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

UNESCO pun memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia. Sehingga setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai hari Batik Nasional.

Tentunya hal itu cukup menggembirakan dan membawa dampak baik bagi para pelaku usaha Batik tanah air. Sehingga hasil karya anak bangsa yang memproduksi batik dapat membuka ruang pasar.

Tak heran selain batik asal Solo, Pekalongan dan Yogyakarta yang mashur, juga Batik asal Bogor amat dikenal dipasaran. Selain memiliki perbedaan motif corak gambar, juga Batik Bogor memiliki keunikan yang menarik.

Seperti Batik hasil karya seni yang lahir dari tangan Eka Harijayanti warga Kampung Ciampea Asri, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, yang sangat unik. Eka memilih dedauanan sebagai bahan untuk membuat batik.

“Cara pembuatan Batik Lawon Geulis dari ini menggunakan tekhnik Ecoprint, atau dengan memanfaatkan dedaunan yang ada diperkebunan,”ungkap Eka kepada wartawan, belum lama ini.

Dia melanjutkan, motif batik amat mudah dibuat sehingga bisa dilakukan oleh semua orang.

“Caranya pembuatan Batik Geulis ini sederhana. Hanya menyediakan jenis daun yang dinginkan lalu dilarutkan dengan zat Tawas. Kemudian ditempelkan ke kain untuk motifnya. Selanjutnya dikukus lalu ditiriskan selama 10 hari. Dan hasilnya batik pun sesuai motif yang diinginkan,” lanjutnya.

Ditambahkannya, inovasi pembuatan batik dengan menggunakan dedaunan kata dia, melatar belakangi keberadaan pegunungan didaerah tersebut, sehingga ditumbuhi beragam jenis pepohonan.

“Makanya batik ini diberi nama Batik Lawon Geulis. Dengan teknik Ecoprint, menggerakan bahan dedaunan dan kayu rebusan kulit Jengkol atau rebusan kulit Manggis,”tambahnya.

Diungkapkanya juga, batik-batik yang sudah siap pakai dibandrol Rp 150 ribu hingga 500 ribu. Harga itu pun disesuaikan dengan kualitas serta motifnya.

“Sekarang mulai booming. Sehingga hasil batik disini juga dipakai oleh beberapa ibu kementrian. Dan untuk motif unik nan menarik bisa dibandrol Rp 1 juta,” ungkapnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Jaringan Dealer ke 53 Chery Ada Kota Bogor, Ini Lokasinya

19 Agustus 2025 - 16:38 WIB

Program Skrining Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Depok Dimulai Februari 2025

13 Januari 2025 - 10:58 WIB

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Trending di Bogor