Harian Sederhana, Ciomas – Jalan Sindang Barang – Ciomas di Desa Mekar Jaya Kecamatan Ciomas dibiarkan rusak menahun. Saat hujan, jalan yang menghubungkan Desa Parakan – Mekar Jaya – Ciomas ini terjadi banjir lintasan bak sungai sehingga membahayakan pengguna jalan.
Riski, salah satu warga pengendara kendaraan roda dua merasa terganggu dengan kondisi jalan tersebut. Selain membahayakan, jalan tersebut terkesan dibiarkan.
“Sudah bertahun-tahun kondisi jalan begini, padahal jalan yang dari arah Desa Parakan sudah bagus, tapi kenapa yang di sini belum dibetulkan,” ungkapnya kepada media (22/4/2020)
Tak jarang dirinya melihat pengendara lain terjatuh saat melintasi jalan tersebut. Untuk itu dirinya berharap pemerintah dapat segera membetulkan jalan di Desa Mekar Jaya itu.
Sekdes Mekar Jaya, Saiful mengatakan, jalan tersebut merupakan jalan milik Kabupaten Bogor dan bukan jalan Desa Mekar jaya. Sebelumnya Dinas PUPR Kabupaten Bogor, pernah melakukan pengaspalan ulang pada 2018 hingga 2019 silam.
“Namun tiba-tiba proyeknya berhenti sebelum Jalan di Desa Mekar jaya dibetulkan,” Ujarnya.
Menurutnya, karena jalan tersebut bukan jalan desa melainkan jalan kabupaten, yang memiliki wewenang dalam perbaikan jalan tersebut merupakan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas PUPR.
Selain itu, dirinya mengaku ada permasalahan pada saluran air yang berada di sisi jalan tersebut sehingga acap kali terjadi banjir ketika hujan deras turun.
“Karena lahan sawah semakin berkurang, air dari bendungan di Desa Parakan tidak terserap tanah sehingga volume air menjadi besar di saluran tersebut yang mengakibatkan tumpah ke jalan,” paparnya.
Namun, perbaikan jalan tersebut sudah diusulkan dalam Musrenbang Ciomas untuk tahun anggaran 2020. Dia berharap akan segera dilaksanakan pembangunannya.
Di tempat lain, Penilik Jalan UPT Jalan Dan Jembatan Wilayah Ciomas Rahmat menyebutkan, perbaikan jalan tersebut terhenti lantaran terjadi putus kontrak dengan pemborong. Pada 2018 lalu, jalan tersebut sempet dibetulkan sepanjang 1,5 km dengan total panjang keseluruhan 3.5 km.
“Namun 2 km lagi belum dilaksanakan karena sudah putus kontrak pada 2019,” terangnya.
Saat ini sambung Rahmat, proyek pembangunan jalan tersebut telah dilelang ulang mengingat kerusakan jalan tersebut mencapai 50 persen, jadi harus di ajukan lewat APBD.
“Karena kondisi sekarang akibat pandemi corona, jadi ditunda untuk sementara,” pungkasnya. (*)









