Harian Sederhana, Bogor – Dampak covid-19, ribuan unit usaha puluhan hotel, rumah makan, pusat perbelanjaan hingga kantor-kantor besar mengurangi jam operasional dan tutup sementara. Hal itu menyebabkan penggunaan air bersih dari bidang industri, niaga, dan perkantoran berkurang
Dalam catatan Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, dari total 162.985 pelanggan yang setiap bulan membayar tagihan air bersihnya, dan sekitar 30 persen. Pendapatan itu berasal dari golongan tarif Niaga (N) I-IV, Industri (I) I-II dan Instansi Pemerintahan (IP).
Mereka adalah kelompok golongan bertarif tinggi yang mensubsidi golongan tarif yang lebih rendah, yakni Rumah Tangga (RT) I-IV.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Deni Surya Senjaya mengatakan secara otomatis penggunaan air bersihnya pun lebih sedikit dari biasanya. Dan itu berpengaruh terhadap perusahaan.
“Karena kelompok golongan tarif itu paling besar kontribusinya bagi Tirta Pakuan untuk mensubsidi golongan tarif Rumah Tangga,” ujarnya dalam silaturahmi media menyambut Bulan Suci Ramadhan.
Meski berpotensi terganggunya biaya operasional, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menjamin pelayanan air bersih kepada pelanggan tetap berjalan optimal.
Bahkan, seluruh petugas tetap siaga menjaga sisten produksi dan jalur distribusi untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan yang kini lebih banyak bekerja dari rumah (work from home).









