Intinya kata dia, semua dinas harus kerja cepat, karena dipriode kedua masa kepemimpinan Bima Arya -Dedie A Rachim ini dinas-dinas mulai terbiasa bekerja dengan cepat sesuai moto ‘Kota Bogor Berlari’.
Tentunya lanjut dia, dengan sistimatis juga management yang baik, pasti akan bisa membantu semua warga Kota Bogor dalam menyambung hidup mereka dimasa sulit ini.
“Akan tetapi, jika dinas-dinas masih terbiasa kerjanya lambat, ya bisa dilihat hasilnya. Saat terjadi situasi tak diharapkan, maka bukannya membantu, malah bikin susah rakyat,” ungkap Anita.
Anita melanjutkan, namanya dalam situasi seperti ini pasti semua pihak bisa di katakan ‘gugup’, sehingga banyak faktor yang membuat data-data ini menjadi agak sedikit kurang pas, belum diperbaharui atau (update) dan akhirnya jadi tidak sinkron.
Dirinya juga sudah melihat kepala daerah baik wali kota dan wakilnya sudah bekerja dengan sangat baik. Mudah-mudahan didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik juga.
“Saya berharap tidak ada satu pihak pun yang tega mengambil keuntungan di masa pandemi ini yang bisa menyebabkan ada sebagian rakyat kelaparan,” tandasnya.
Sebab lanjut dia, dirinya tahu saat ini anggaran terbatas sehingga yang terbantu hanya sedikit, oleh karena itu bantuan itu benar-benar untuk rakyat yang sangat membutuhkan. “Tidak boleh ada yg doble dan tidak ada manipulasi data. Jadi harus adil dan merata,” pungkasnya. (*)









