Harian Sederhana – Apel Gelar Pasukan Gabungan TNI-Polri di Kawasan Bogor Nirwana Residence, Kota Bogor pada Rabu (10/04) begitu istimewa. Sebab, berbeda dengan Pilpres 2014, gelar kesiapan pengamanan Pilpres 2019 ini dihadiri para jenderal TNI dan Polri.
Terlihat Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono, dan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryo.
Ada beberapa alasan yang membuat para jenderal itu turun gunung ke Kota Bogor. Entah karena Kota Bogor merupakan Ring Satu pengamanan, karena Presiden Joko Widodo tinggal di Istana Bogor atau faktor politis, dimana wilayah Bogor selama ini dikenal sebagai basis pendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata mengatakan, kehadiran para petinggi TNI dan Polri dalam gelar pasukan pengamanan pemilu dinilai wajar. Pasalnya, kata Tim Pemenangan Capres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin ini, Kota Bogor merupakan ring satu lantaran ada Istana, yang notabenenya menjadi tempat tinggal Jokowi.
“Saya merasa itu bagus juga dilakukan di Kota Bogor, Karena Presiden tinggal di Kota Bogor. Jadi kalaupun gelar pasukan dihadiri langsung Kapolri dan Panglima, karena mereka menjaga keamanan negara dan simbol negara,” kata Dadang saat dihubungi jurnalis koran ini, kemarin.
Menurut Dadang, keberadaan Kapolri, Panglima TNI dan Kapolda Jabar itu hal yang wajar dan tidak berelebihan. Ia menyebut, aparat memang harus menunjukan kekuatannya untuk mengamankan pemilu agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
“Dengan begitu bagi orang-orang yang berniat tidak baik atau mau mengacaukan pemilu akan berpikir dua kali. Jadi kami sangat mengepresiasi langkah Aparat keamanan TNI Polri dalam mengamankan pemilu ini dan itu yang harus dilakukan oleh mereka,” tegas Dadang.
