Harian Sederhana, Bekasi – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi akan mencopot camat atau lurah, jika diketahui melakukan tindakan pungutan liar (Pungli) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Demikian ditegaskan Pepen sapaan akrab Rahmat Effendi, dihadapan 12 camat dan 56 lurah se-Kota Bekasi, dalam kegiatan pembekalan tanpa menggunakan dana APBD yang berlangsung selama 2 hari, (Kamis-Jumat), mulai tanggal 31 Oktober hingga 1 Nopember, di Cikole, Bandung Barat, Jawa Barat.
Selain guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kegiatan yang membuat para lurah serta camat harus meninggalkan kantornya selama 2 hari itu, juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kompetensi seluruh aparatur, terkait pemahaman Perwal No 27.A Tahun 2019 Tentang Tata Cara Perencanaan dan Penganggaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Bekasi, berbasis Siencang.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) tersebut, juga dihadiri Staf Ahli, Assisten dan para Kepala OPD, dimaksudkan juga agar menambah pengetahuan, sekaligus memberikan masukan serta menjalin sinergitas.
Lebih jauh Pepen mengatakan, sebagai Wali Kota, dirinya enggan mendengar suara miring dari warga soal keluhan dalam pelayanan masyarakat.
“Apabila itu terjadi, saya tidak akan tinggal diam. Sebab, saya tidak ingin mempertahankan aparatur di jajaran Pemkot Bekasi yang kinerjanya tidak maksimal, terutama melakukan pungli. Karena itu akan berdampak buruk terhadap kinerja,” ujar politisi partai Golkar itu.
Untuk itu sambung dia, para peserta (camat-lurah), harus mempersiapkan mental, disiplin, dan etos kerja yang baik serta berikan layanan terbaik.
Mantan Wakil Walikota itu juga mengatakan, Tim Saber Pungli sudah terbentuk, dan jajarannya bisa kena masalah akibat imbalan sekecil apa pun.
“Dengan begitu saya berpesan, kualitas layanan di tingkat kelurahan dan kecamatan ditingkatkan secara serius. Apalagi saat ini masyarakat sudah semakin kritis dalam menyampaikan berbagai aspirasi, tak terkecuali pelayanan yang diperolehnya baik di kelurahan maupun kecamatan,” tandasnya.
Sebelumnya acara pembekalan diisi dengan pemaparan yang disampaikan Kepala Bappeda Dinar Faizal Badar, Kabag Organisasi Ali Sofyan, Kabag Humas, Sayekti Rubiah.
Selain itu, seluruh camat dan lurah diberikan pelatihan outbound yang berguna untuk membangun kerjasama dan kekompakan, sehingga terbangunnya rasa kebersamaan antar seluruh camat dan lurah.
Sekretaris Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Bekasi, Sugiono saat dikonfirmasi, Jumat (1/11) melalui pesan singkat membenarkan kegiatan tersebut dilaksanakan di Bandung Barat.
Dengan singkat, Sugiono yang diajukan beberapa pertanyaan hanya mengaku, kegiatan itu tanpa menggunakan dana APBD. (*)









