Harian Sederhana – Masyarakat di Kota Depok diharapkan untuk memilih informasi yang cerdas dan jangan terjebak pada informasi yang tidak benar atau hoax, sehingga bisa menimbulkan masalah.
“Data yang kami miliki ada sekitar 94 persen masyarakat yang menggunakan media sosial, sisanya media lainnya. Masyarakat agar bijak dalam menggunakan alat komunikasi yang serba canggih saat ini, khususnya dalam menyebarkan informasi di media sosial (medsos), ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Sidik Mulyono, Kamis (09/08).
Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara Pelatihan Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Informasi Berbasis Teknologi bagi Humas Polres dan Polsek se-Kota Depok yang bekerjasama dengan Pokja Wartawan Kota Depok di Aula Atmani Polresta Depok.
Diutarakannya, saat ini siapa pun bisa mengakses media sosial. Karena itu, pemanfaatannya tergantung individu masing-masing, dan tentunya agar pandai dalam menyikapinya.
Namun sayangnya, yang terjadi di medsos adalah banyak yang menyalahgunakan dengan memberikan informasi bohong (hoax) oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Karena itu, kami imbau masyarakat harus bijak. Jangan sampai memposting yang tidak penting. Postinglah yang penting, informasi yang bermanfaat,” katanya.
Sidik mengatakan yang harus menjadi pedoman dalam memberikan informasi, yakni Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor : 24 tahun 2017, diantaranya, yang pertama tidak boleh ghibah, ke dua berita hoax, ke tiga menyebar fitnah, dan ke empat menyebar pornografi.
Bahkan berkaitan dengan sanksi, sesuai pelanggarannya diatur melalui Undang-Undang Teknologi Informasi (TI) yang tentunya berurusan dengan penegak hukum itu sendiri.
Dalam penelusurannya, lanjutnya, ternyata sudah banyak ditemukan penyebar hoax dilakukan pesanan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan moment, seperti persoalan politik dan macam lainnya.
Dia juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak menyebar atau men-share jika mendapatkan berita yang tidak akurat atau diragukan kebenarannya.
“Sebelum men-share berita yang tidak akurat, lebih baik dicek dan ricek. Jangan sampai malah kita menyebarkan berita yang tidak akurat,” katanya.
Dia menjelaskan terkait tugas dan fungsi Diskominfo, berbagai program sesuai visi Kota Depok, bagaimana menangkal berita palsu atau hoax ini.
Sementara, Kepala Bagian Operasi Polresta Depok Kompol Hari Agung menambahkan pelatihan atau workshop yang mengandeng Pemkot Depok dalam upaya meningkatkan sinergitas dalam mengemas informasi dan komunikasi, bagi humas yang ada di jajaran Polres hingga Polsek di Depok.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari hingga Jumat (10/8). Di hari kedua akan dilakukan pelatihan atau worskhop tentang pengenalan fotografi dasar yang akan diberikan oleh rekan jurnalistik dari Pokja Wartawan Depok. (Aji/HS/SG)









