Harian Sederhana, Depok – Giarto warga RT08/RW21 Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok yang menjadi korban rumahnya tertimpa tower provider merasa kesal lantaran keluarganya tidak mendapat makan malam pasca di evakuasi ke Bumi Wiyata, Jalan Raya Margonda, Rabu (6/11) malam, sekitar pukul 21:00 WIB.
Giarto bersama keluarga dari RT08 dan 5 keluarga lainnya dari RT09 di evakuasi PT Telkomsel ke Bumi Wiyata, pasca robohnya tower seluler atau Microcell Pole (McP) Tower di Jalan Keadilan, Gang Sosial III, Kelurahan Baktijaya, Kecamatab Sukmajaya, Kota Depok tadi malam, Rabu 6 November 2019, pukul 17:30 WIB.
“Iya, tadi malam kita di evakuasi oleh orang Telkomsel ke Bumi Wiyata, gara-gara tower mereka roboh menimpa rumah kita. Sampai disana cek-in, trus di kasih voucher buat sarapan pagi doank. Padalah sejak tadi malam kita belum sempet makan, harus nunggu sampai pagi udah gleyengan,” keluh Sugiarto, korban yang rumahnya tertimpa tower pada Kamis (7/11).
Giarto, yang rumahnya paling dekat dengan posisi tower roboh masih syok sambil menahan lapar di Bumi Wiyata. Dia pun tidak memiliki pakaian bersih karena pakaian di rumahnya yang tertimpa tower kotor semua dan basah.
“Kami kesini hendak menanyakan, seperti apa akomodasi kami ke depannya. Soalnya perbaikan rumah pasca evakusi ini kan bakal lama,”ujarnya di dampingi Ketua RW 21 Didi dan Lurah Baktijaya Pairin.
Provider Bertanggungjawab
Masih dilokasi yang sama, PIC Provider Telkomsel, Iqbal mengakui bahwa pihaknya masih lemah dalam koordinasi karena masih fokus dengan evakuasi tower roboh di lokasi kejadian. Namun demikian Iqbal meminta kepada warga untuk bersabar, karena pihaknya akan menjamin semua kerugian materill warga sampai selesai.
“Mohon maaf pak Giarto, bapak tolong sampaikan saja keperluannya apa, dan apa yang masih kurang, nanti akan kita cek dan pastikan semua terakomodir dengan baik,” kata Iqbal.
Dia menjelaskan, pihaknya mengevakuasi warga yang rumahnya rusak tertimpa tower seluler ke Bumi Wiyata untuk tinggal disana sementara sambil mendapatkan layanan traumatic healing syndrome pasca kejadian.
Setelah proses evakuasi selesai, pihaknya akan langsung menaksir biaya kerusahan dan membangun kembali semua rumah warga yang rusak sampai selesai.
“Kami bertanggungjawab, makanya mereka kami bawa ke Bumi Wiyata biar dapat layanan konseling psikologi, takutnya ada warga yang masih trauma. Mereka boleh tinggal disana, sampai kami selesai membenai rumah-rumah warga ini,” jelasnya.
Pantauan di lokasi, saat itu proses evakuasi masih berlangsung di lokasi. Petugas dari provider memotong tiang tower menjadi bagian-bagian kecil lalu diangkat dari tengah-tengah pemukiman warga.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana pun memantau langsung proses evakusi dari sisi kelancaran arus lalu-lintasnya. Sebab jalur Jalan Raya Keadilan dari arah Jalan Juanda ditutup total selama proses evakuasi berlangsung. (*)









