Menu

Mode Gelap
Sabtu, 6 Desember 2025 | 11:22 WIB

Terkini

Cermin Hati : Kebijaksanaan Itu Diketahui Saat Datangnya Amarah

badge-check


					Cermin Hati : Kebijaksanaan Itu Diketahui Saat Datangnya Amarah Perbesar

Oleh : Faisal Kunhi

Ada 3 perkara yang tidak engkau ketahui kecuali dalam 3 hal yakni :

1. Orang yang bijaksana ketika ia marah
2. Keberanian saat perang
3. Saudaramu saat engkau membutuhkannya

(Luqmanul Hakim)

Jangan mengaku bijaksana jika belum ada orang memancing amarahmu karena kebijaksanaan akan terlihat saat emosimu memuncak namun engkau masih bisa tersenyum manis dan itulah tanda kekuatan jiwa.

Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah” (Hr Bukhari)

Seorang yang meledak ledak emosinya saat marah adalah orang yang lemah sebenarnya. Tetapi banyak orang yang suka marah karena menganggapnya itu sebagai simbol kekuatan dan ketegasan.

Sungguh kita bisa tegas tanpa harus marah dan orang yang marah-marah itu belum tentu tegas. Ia marah hanya untuk menutupi kekurangan dirinya.

Seseorang yang bisa tetap bijak ketika ia marah maka Allah akan memintanya untuk memilih bidadari yang ia suka.

Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Barang siapa yang menahan kemarahannya padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Allah Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia sampai (kemudian) Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya” (Hr Abu Daud)

Seseorang boleh saja mengaku berani tetapi keberanian sejati akan tampak saat peperangan terjadi, apakah ia akan menjadi pendosa besar dengan melarikan diri dari peperangan atau ia siap bersimbah darah dan meregang nyawa menjemput kesyahidan di medan perang.

Keberanian sejati adalah mampu berkata benar walau pahit di dengar, itulah kebenaran dia adalah hal yang tidak boleh berubah sampai kapanpun

Ulama berkata :

“Katakanlah yang benar walau pahit”

Berani itu berbeda dengan nekat. Kalau orang nekat itu tidak ada persiapan dan tujuannya bukan Allah sedangkan keberanian itu adalah sesuatu yang di persiapkan dan hanya Allah yang menjadi tujuan dalam perjuangannya

Allah swt berfirman :

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah” (Al Anfal : 60)

Dan keberanian sejati adalah seseorang yang berani berjuang untuk tegaknya nilai nilai tauhid di negerinya dan ia siap menghadapi apapun resikonya.

Telah bercerita kepada kami Sulaiman bin Harb telah bercerita kepada kami Syu’bah dari ‘Amru dari Abu Wa’il dari Abu Musa radliallahu ‘anhu berkata; Datang seorang laki-laki kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata : “Seseorang berperang untuk mendapatkan ghanimah, seseorang yang lain agar menjadi terkenal dan seseorang yang lain lagi untuk dilihat kedudukannya, manakah yang disebut fii sabilillah?” Maka Beliau bersabda: “Siapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah dialah yang disebut fii sabilillah” (Hr Bukhari)

Saudara sejati itu bukan yang tertawa bersamamu namun ia yang hadir saat engkau membutuhkan pertolongannya .

Best friend itu ia yang siap mendengarkan keluhanmu walau engkau belum bisa memberikan solusi untuknya .

Orang itu kadang di dengar masalahnya saja sudah menjadi obat baginya maka jika engkau memiliki masalah ceritakanlah kepada sahabat yang engkau percaya agar dadamu lapang dan pikiranmu tenang .

Mendengarkan masalah teman itu bagaikan kita menyediakan wadah untuk bebannya agar segera tumpah karena ia bisa berbahaya jika tidak menemukan jalannya.

Kepo terhadap permasalahan teman bagian dari iman karena itu tanda kita peduli terhadapnya. Karenanya jangan remehkan pertanyaan “Gimana kabarmu dan keluarga atau ada yang bisa dibantu ?”. Walau ia hanya basa basi tetapi sungguh itu bisa menyentuh hati.

Ulama berkata ;

“Kecintaan seseorang itu akan tampak saat ia dalam kesulitan”

“Temanmu adalah yang menangis bersamamu bukan yang tertawa bersamamu ”

Saat Imam Ali di tanya berapa jumlah temanmu ?, beliau menjawab nanti akan ku hitung saat aku menghadapi kesulitan.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Sal Dan Silpa: Perdebatan Imaginatif Sri Mulyani Dan Purbaya

25 September 2025 - 17:12 WIB

Pentingnya Sabar

4 Juni 2020 - 08:20 WIB

New Normal, Saatnya Jokowi Percepat Agenda Politik

2 Juni 2020 - 17:00 WIB

Pancasila dan Pandemi

2 Juni 2020 - 14:55 WIB

Idul Fitri yang Berbeda

2 Juni 2020 - 07:11 WIB

Trending di Opini Bisnis