Harian Sederhana, Bogor – Buntut tewasnya Bustomi (26) Warga Kampung Duku RT 01 RW 02, Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, akibat terlindas truk pengangkut hasil tambang yang melintas di Jalan Raya Cigudeg, Kampung Anyar baru baru ini.
Mendapat sorotan dari Madropi, Ketua Karang Taruna (Katar) Kecamatan Cigudeg yang menyoroti jika sudah puluhan korban jatus dalam peristiwa yang sama.
“Rata-rata korban pengendara motor, dari tahun 2017 hingga tahun 2019 puluhan korban sudah melayang akibat kecelakaan pengendara motor dengan pengemudi Dum truk. Untuk itu, kami meminta pengaturan jam beroperasi Dum truk tersebut dimulai dari malam hingga pagi hari.” tegas Madropi kepada wartawah belum lama ini.
Dilanjutkanya, jika tuntutan itu tidak didengar. Pihaknya mengancam akan melakukan pengerahan massa untuk menggelar aksi unjuk rasa.
“Kami warga lainnya akan menggelar aksi unjuk rasa dengan turun ke jalan. Jika tuntutan tidak dipenuhi,” ancamnya.
Ditambahkannya, pihak sekolah SMAN Cigudeg yang juga merasa terganggu akan menyampaikan petisi di gelarnya aksi mogok belajar dengan sejumlah siswa turun kejalan.” Ini salah satu bentuk protes dan kami meminta kepekaan terhadap pemerintah.” cetus Opik.
Sambungnya, termasuk pangkalan liar kami minta pihak DLLAJ dan Kepolisian untuk segera ditertibkan.” Salah satu pangkalan liar tepatnya di Kampung Anyar Cigudeg yang berdampak penyempitan jalan yang belum lama ini ada Laka lantas hingga korban tersebutmeninggal dunia.” bebernya.
Tak hanya itu, hilir mudiknya armada truk dikeluhkan juga Kepala Sekolah SDN Cigudeg 02, Elih Kustiawati mengaku kekhawatiran anak didiknya setiap hatinya menyebrang dijalur itu.
Elih berpendapat, oprasionalnya tronton itu seharusnya pada malam hari hingga pagi. Alasannya Khawatir anak anak sekolah suka nyebrang dan suka ketakutan ketika ada korban meninggal akibat tertabrak kendaraan tersebut.
Elih menambahkan, pihak pemerintah harus lebih mementingkan masyarakat, soalnya sudah banyaknya korban.” Kami juga menyadari perusahaan juga bayar, pajak tetapi kami minta biar lebih ditertib saja sehingga masyarakat tidak resah.” harapnya. (*)









