Harian Sederhana, Pontir – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi rujukan untuk penerapan system belajar dan mengajar di SMK Al Ma’mun Education Center (AMEC) jika pandemic Covid-19 masih berlangsung pada tahun ajaran baru 2020/2021.
Menurut Ma’mun Ridwan, Direktur Sekolah AMEC, merujuk PSBB yang digulirkan pemerintah untuk menjaga jarak dan mengenakan masker, pihaknya sudah melakukan simulasi saat belajar dan mengajar dengan jarak 1,5 meter setiap meja kursi.
Artinya, jumlah siswa dalam satu ruang kelas dengan ukuran ruang kelas 9 x 12 m2 yang sebelumnya diisi maksimal 25 siswa, kini menjadi 15 murid. “Ini sudah kami simulasikan untuk tahun ajaran baru 2020/2021 dan setiap ruang kelas SMK jumlah siswanya dikurangi,” ujarnya, kemarin.
Dengan adanya pembatasan jarak fisik antara satu siswa dengan siswa lainnya, diungkapkanya, maka siswa dalam keadaan aman dari virus corona, kemudian, pihak sekolah juga melakukan sterilisasi ruangan, pengecekan suhu tubuh sebelum masuk ruang kelas, sehingga dapat mengetahui kondisi fisiknya.
Diketahui, bahwa SMK AMEC memiliki jurusan Farmasi dan Perawat, sehingga para pengajar juga mengetahui protokoler untuk mencegah masuknya virus corona.
“Ini sudah kami bahas dalam rapat bersama para guru SMK AMEC, sehingga saat pemerintah mengambil kebijakan terkait dengan KBM di tahun ajaran ini, maka sekolah ini sudah mempersiapkannya segala yang dibutuhkan,” paparnya.
Demikian juga jika sekolah menggunakan daring, pihaknya sudah sekitar tiga tahun meenerapkan aplikasi untuk mempermudah kegiatan belajar dan mengajar.
“Aplikasi yang dibuat sekolah sudah diterapkan kepada siswa. Bahkan, selama pandemic Covid-19 para siswa belajar dengan system jarak jauh, kemudian hasil belajar juga bisa diakses langsung, nilai belajar, absen siswa juga bisa diketehui termasuk oleh orang tua siswa maupun wali kelas,” paparnya.
Dia berharap, kegiatan belajar dan mengajar di SMK AMEC tidak ada kendala pada saat tahun ajaran baru, karena pihaknya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan, namun tinggal menunggu keputusan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan apakah pembelajaran di ruang kelas, atau menggunakan daring.
Jika diterapkan belajar di ruang kelas dengan jarak ideal, sekolah lainnya, baik negeri maupun swasta pastinya akan mengikutinya, jumlah siswa dibatasi maksimal 15 orang dalam satu kelas. (*)









