Harian Sederhana, Bogor – Setelah sebelumnya gagal, program konversi untuk mengatasi kemacetan kembali digarap, kini Dinas Perhubungan menghapus 635 an Angkutan Kota (Angkot) di Kota Bogor dari sejumlah trayek.
Dalam program akselerasi penataan angkutan perkotaan. Angkot yang direduksi (dikurangi) merupakan angkot yang sudah melewati batas usia tehnis kendaraan angkot yakni melebihi usia 20 tahun keatas.
Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, salah satu upaya dalam melakukan penataan akselerasi angkot guna menangani kemacetan di Kota Bogor, maka dijalankan program konversi angkot dengan melakukan pengurangan jumlah angkot yang ada.
“Ini tahapan dari penataan transportasi di Kota Bogor untuk mengurangi kemacetan dan mensejahterakan para pengusaha angkot. Dengan program konversi 2 banding 1,” kata Bima kemarin.
Jadi yang dilakukan scraping ini merupakan angkot yang sudah tua diatas 20 tahun. Jadi nanti angkot yang tersisa bisa menjadi konversi 3 banding 1 atau menjadi feeder
Kedepannya kata Politisi PAN itu, di pusat kota tidak ada angkot lagi dan akan berubah menjadi Trem atau transportasi berbasis rel. “Kita ganti transportasi di pusat kota oleh Trem. Angkot otomatis akan hilang nanti di pusat kota,” jelasnya.
Program konversi memang belum berjalan maksimal, tetapi sekarang digerakan kembali dengan skema 2 banding 1. Dengan simbolis scraping kendaraan Angkot Kota Bogor ada sekitar 10 angkot.
Bima menambahkan, harus ada jalan baru dan formula yang disepakati bersama agar kondisi angkot di Kota Bogor memberikan manfaat. Tujuan utama program penataan angkot itu untuk menangani persoalan kemacetan di Kota Bogor.
Masih kata dia, pola konversi 2 banding 1 ini sudah lama digulirkan dan baru tahun ini bisa direalisasikan. Selanjutkan untuk kedepannya akan dilakukan konversi lain seperti 3 banding 1.
“Tetapi itu semua harus mendapatkan kesepakatan bersama antara Dishub, Organda, para Badan Hukum angkot,” tandasnya.
Sementara, Kadishub Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, program penataan angkot dilakukan dengan pendataan dan sistem reduksi dengan konversi.
Fokus pada lima trayek dengan jumlah 1270 angkot yang di reduksi konversi 2 banding 1, maka jumlahnya akan berkurang 635.
“Pelaksaan konversi 2 banding 1 kedepannya akan dilanjutkan dengan konversi 3 banding 1. Kami sudah melaksanakan di 5 trayek dengan pengurangan 635 angkot,” pungkasnya. (*)
