Harian Sederhana, Depok – Bagi warga Depok bersiap-siap menyambut kehadiran pembangunan museum sejarah Nabi Muhammad SAW rencananya di kawasan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Depok menyambut baik rencana pembangunan museum Rasulullah di UIII Kota Depok di tahun 2019. Sarana penunjang menuju tempat wisata religi dan edukasi tersebut perlu disiapkan.
“Terus terang belum dapat info, tapi kedepan kalau jadi dilakukan berharap agar dibangun sarana penunjang. Memang kalau untuk wisata, maka bayangan orang akan melihat akses jalan menuju ke lokasi dan lainnya,” ujar Walikota Depok Mohammad Idris.
Idris mengungkapkan, terkait rencana pembangunan museum Rasulullah merupakan kegiatan Strategis Nasional yang berdasarkan aturan dan ketentuan. Meski belum mengetahui secara definitif seperti apa perencanaan maupun teknisnya, Idris jangan sampai menimbulkan masalah baru di Jalan Juanda atau akses menuju tempat tersebut.
“Terkait pembangunan di Jalan Juanda, tentu saat ini kita fokus untuk pelebaran Jalan Sawangan. Dalam RTRW kita mengamanatkan agar adanya pemerataan dalam pembangunan,” kata orang nomor satu di Kota Depok ini.
Sementara itu Ketua PCNU Kota Depok, Ahmad Solechan mengapresiasi terkait rencana pembangunan museum Rasulullah di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok. Menurutnya sebagai ikhtiar untuk lebih mengenalkan Rasulullah SAW kepada ummat Islam khususnya di Indonesia.
“Pembangunan Museum Rasulullah adalah kebaikan yang mesti didukung bersama,” ujarnya.
Meski belum mengetahui secara detailnya, Ia menilai isi dan museum yang dibangun tentu bukan seperti museum umumnya di Indonesia yang menampilkan benda atau semacam artefak zaman Rasul. Tapi, lanjutnya, lebih pada penggambaran baik gambar maupun ilustrasi yang akan dibangun.
“Untuk itu sangat baik dan perlu sekali bila museum yang akan dibangun melibatkan para kiai dan ulama di Indonesia. Tentunya agar tepat dan sesuai dengan kondisi tradisi lokal Indonesia,” paparnya.
Dirinya berharap, pembangunan museum murni sebagai gerakan pendidikan dan cinta kepada Rasulullah SAW. Yaitu murni gerakan kesadaran untuk semakin mengenal dan mencintai junjungan agung Nabi Muhammad, tanpa harus ada muatan ideologi yang seringkali ikut dalam program pembangunan seperti ini.
“Meski tanpa museum, tapi kecintaan dan kesadaran menghormati Nabi Muhammad sangat luar biasa di Indonesia,” terangnya.
Dikatakannya, tradisi Maulid Nabi dengan beragam majlis sholawat dan burdah yang intinya untuk lebih mencintai dan mengenal Nabi Muhammad. Ia menambahkan, semoga pembangunan ini tidak ada muatan, pesan maupun kesan yang ujungnya merubah tradisi baik yang sudah berlangsung di Indonesia yang dititipkan dalam museum rasulullah ini.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, rencana pembangunan Museum Rasulullah merupakan keputusan dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Dipilihnya Indonesia, karena Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Museum ini dapat menjadi forum pembelajaran tentang Islam sekaligus objek wisata religi. Museum Rasulullah yang akan dibangun di Indonesia atau di Depok merupakan museum modern yang lengkap dengan sistem digital serta alat peraga yang canggih.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kall yang juga Ketua DMI juga berpesan agar Museum Rasulullah yang akan dibangun agar bisa menyertakan sejarah Islam di Indonesia. Serta, menjadi destinasi wisata baru di dunia. Museum Rasulullah saat ini berada di Madinah, Arab Saudi dan Turki. (*)









