Harian Sederhana, Depok – Indonesia hingga kini terus berjuang memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus covid-19 atau corona. Upaya menyetop penularan virus tersebut memang harus dilakukan bersama oleh semua pihak. Semua harus bergotong-royong melawan corona.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gerindra, Rizki Apriwijaya mengatakan Pemerintah, baik pusat hingga daerah mengimbau agar masyarakat melakukan aktivitas di rumah. Bekerja, belajar, hingga beribadah semua dilakukan sebisa mungkin di rumah.
“Ini semua diperlukan untuk meminimalisasi adanya kontak fisik satu sama lain. Sebagaimana diketahui, kontak fisik memiliki potensi penularan virus corona dari orang yang sudah terpapar kepada orang lainnya,” ungkap Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Kota Depok-Kota Bekasi.
Sementara, katanya lagi, masyarakat yang masih melakukan aktivitas di luar diharapkan dapat menjaga jarak dengan orang lain. Istilah awal yang diperkenalkan adalah social distancing.
“Namun, istilah ini mengalami perubahan menjadi physical distancing. Dalam artian, hanya sebatas kontak fisik yang dibatasi. Kita tetap bisa berinteraksi sosial menggunakan berbagai media,” tuturnya.
Dewan yang duduk di Komisi II yang salah satunya membidangi masakah ekonomi ini mengatakan mbauan untuk melakukan aktivitas di rumah pastinya memberikan dampak bagi masyarakat. Salah satunya dari sektor ekonomi. Banyak pekerja, dalam hal ini pekerja harian yang mengandalkan kehidupannya dari penghasilan yang didapat setiap hari.
Karena itulah, Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran untuk bisa membantu masyarakat yang terdampak wabah corona. Untuk di Jawa Barat, DPRD bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 16 triliun untuk membantu perekonomian warga yang terdampak Covid-19.
Pemprov Jawa Barat telah mengantongi sekitar 1,6 juta jiwa yang terdampak secara langsung akibat pandemi Covid-19. Kesemuanya dikatakan akan mendapat bantuan dalam bentuk logistik atau kebutuhan bahan pokok senilai Rp500 ribu.
“Tentunya dengan adanya guliran dana ini, masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi akibat terdampak covid-19 diharapkan bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” harapnya.
Kegotong-royongan masyarakat dalam melawan covid-19 juga sudah terbangun di masyarakat. Banyak pihak, termasuk dirinya yang secara swadaya melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan masyarakat.
“Tujuannya adalah untuk membersihkan area keramaian yang berpotensi tersentuh orang yang terpapar covid-19. Setelah disemprot disinfektan diharapkan tidak ada lagi virus yang menempel,” katanya.
Tidak hanya melakukan penyemprotan, pihaknya juga membagikan berbagai alat untuk keperluan pencegahan corona, seperti masker dan hand sanitizer.
“Dengan gotong-royong dan kebersamaan mari kita putus mata rantai penularan corona. Dengan tetap di rumah dan selalu menjaga kesehatan diri berarti ikut membantu petugas medis karena tidak menambah daftar pasien terpapar,” pungkasnya. (*)









