Harian Sederhana, Bogor – DPRD minta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membangun rusunawa untuk menanpung ribuan warga yang menjadi korban proyek Double Tracek jurusan Bogor – Sukabumi yang menggusur ribuan rumah milik warga.
Wakil Ketua DPRD Dadang Danubrata terus memberikan suport dan perhatian kepada warga yang hingga kini belum mendapat kejelasan soal dana kerohiman yang akan diterima.
Dadang menuturkan bahwa setiap waktu warga silih berganti menyampaikan aspirasi dan keluhan kepada dirinya. Mayoritas aspirasi warga yang disampaikan menyangkut rumah tinggal batu atau pemukiman baru bagi seluruh warga korban rel ganda.
“Kebanyakan mereka masih kebingungan mencari tempat tinggal, karena sampai saat ini banyak warga yang belum mendapatkan tempat tinggal baru, baik untuk rumah sendiri ataupun kontrakan sementara,” kata Dadang.
Menyikapi hal itu, Dadang memiliki banyak perencanaan dan program, salah satunya mendorong pemerintah baik daerah maupun pusat untuk bersama sama mencari solusi terbaik dalam membantu warga.
Salah satunya kata Dadang, adalah menyiapkan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) bagi warga. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Kementrian PUPR terkait pembangunan Rusunawa.
“Pada prinsipnya pusat siap membantu membangunkan Rusunawa, tinggal pihak Pemkot Bogor yang menyiapkan lahannya,” katanya.
Untuk Rusunawa itu lanjut Dadang, membutuhkan lahan sekitar 5.000 meter persegi dan tanah itu harus disiapkan oleh Pemkot Bogor. Baru nanti pihak pusat melalui Kementrian PUPR yang membangunnya.
“Saya juga sudah berkomunikasi dengan beberapa anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, dan mereka siap membantu mendorong agar bisa dibangun Rusunawa bagi warga korban rel ganda,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, lanjut Dadang, pihak Pemkot Bogor juga sedang mencari lahan lahan untuk tempat pemukiman baru bagi warga. Tetapi hingga saat ini memang belum ada kabar lagi, apakah lahan itu sudah ada arau belum.
“Terakhir katanya ada 3 lokasi lahan, tapi belum tahu, apakah lahan itu luasannya bisa untuk dibangun Rusunawa atau tidak. Nanti DPRD akan membahasnya kembali dengan Pemkot,” tandasnya.
Sementara, Camat Bogor Selatan Atep Budiman menuturkan, wacana pembangunan Rusunawa bagi korban rel ganda memang pernah beberapa kali diutarakan, tetapi kebutuhan lahan untuk Rusunawa itu belum ada.
Diakuinya, wilayah Kecamatan Bogor Selatan memang memiliki beberapa titik lokasi lahan milik Pemerintah, tetapi luasan lahannya tidak besar besar.
Namun, terkait soal pembayaran dana kerohiman bagi warga, Atep menjelaskan belum ada informasi apa apa hingga saat ini dari pihak Jawa Barat.
“Belum ada informasi lagi, kapan akan sosialisasi ataupun mulai dilakukan penyerahan dana kerohiman. Kita juga masih menunggu,” jelasnya.
Atep juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil rapat terakhir antara Pemkot Bogor di Bandung bahwa sosialisasi dana kerohiman akan dilaksanakan di Desember ini dan penyerahan dana kerohiman juga dilaksanakan dua tahap.
“Pertama di akhir Desember ini dan kedua nanti di 2019. Kami juga menghimbau kepada warga untuk bersabar hingga adanya sosialisasi dan penyerahan dana kerohiman itu,” pungkasnya. (*)









