Harian Sederhana, Bekasi – Kelangkaan masker pasca virus corona atau Covid-19 mewabah di negeri ini, membuat seorang anggota komunitas batik menciptakan masker berbahan batik.
Ya, dia adalah Barito. Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Lembaga Perekonomian PCNU terinspirasi atas kelangkaan masker yang terjadi saat ini.
“Sebenarnya ide masker batik ini karena adanya teman-teman tim penjahit yang bermitra, merasa soal dampak Covid-19 sangat luar biasa,” katanya kepada Harian Sederhana, Rabu, (01/04).
Selanjutnya menurut Barito, mendengar keluhan penjahit serta pelanggan masker, makanya dirinya meminta kepada anggota binaan untuk membuat sampel masker batik yang disesuaikan kebutuhan mencegah serangan virus COVID-19.
Tujuannya kata dia, guna membuat UMKM banyak pemasukan. Sementara untuk masyarakat Kota Bekasi, dengan adanya masker batik itu tidak terbebani.
“Sebagian masker didonasikan kepada masyarakat tidak mampu, saat produksi berlebihan,” tandas pria bertubuh tambun ini.
Adapun bahan masker itu sendiri menurut dia, berasal dari kain perca jahitan baju batik.
Ukuran lebarnya kisaran 20 cm hingga 30 cm. Cukup buat sebuah masker batik. “Bahan disterilisasi dengan cara diseterika serta dilapis agar supaya aman,” ungkapnya bersemangat.
Format dan ukuran masker batik lanjut Batari, tergantung permintaan. “Ukuran untuk anak-anak dan orang dewasa dan ini saya coba publish dari mulut ke mulut dan media sosial (medsos),” tandasnya. (*)









