Harian Sederhana, Depok – Keberadaan bank sampah yang dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) membawa perubahan bagi lingkungan sekitar dan masyarakat.
Pasalnya, hasil dari penjualan sampah non organik setelah dikeluarkan untuk biaya operasional untuk biaya pekerja diperuntukkan untuk kegiatan sosial, seperti santunan yatim.
Selain itu, melalui bank sampah tersebut pemberdayaan terhadap masyarakat bisa dilakukan. Warga yang bekerja dari pengumpulan, pemilihan sampah hingga pengangkutan memperoleh pengahasilan setiap bulannya.
“Bank sampah Sabilul Ummah Bojongsari Baru ini sudah berjalan cukup lama yang dikelola oleh LPM. Dari hasil yang diperoleh untuk sosial dan bisa memberdayakan masyarakat (bekerja, red)” ujar Yanto Kicer, salah satu pengurus bank sampah, kemarin.
Sosial yang dimaksud, dijelaskannya, ikut berkontribusi dalam aksi sosial seperti santunan yatim, termasuk pendidikannya, kemudian melalui bank sampah ini sebanyak 18 orang bisa diberdayakan menjadi pekerja dengan gaji per bulan.
“Jadi, keberadaan bank sampah yang dikelola LPM memberikan manfaat buat kepentingan masyarakat,” tandasnya.
Karena sampah dari masyarakat di sebagian wilayah ini diangkut menggunakan kendaraan setiap harinya, kemudian dipilah di bank sampah, selanjutnya setelah menumpuk dijual ke pengepul, sedangkan untuk residunya dibuang ke TPA Cipayung, bekerjasama dengan petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan.
Program LPM Bojongsari Baru ini, lanjut dia, didukung elemen masyarakat, karena dari hasil yang diperoleh bisa bermanfaat buat masyarakat itu sendiri. Selanjutnya, dari pembentukan bank sampah yang sekarang dikelola menjadikan lingkungan bersih.
Dirinya juga mengingatkan kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan yang berdampak lingkungan menjadi kumuh. (*)









